Reka Ulang Pembunuhan Beruntun di TTU: Tersangka Bantai 4 Wanita Setelah Cekcok Air
KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Kepolisian Resor Timor Tengah Utara (Polres TTU) menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan beruntun yang menewaskan empat orang perempuan di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten TTU, NTT.
Reka ulang ini dilakukan di lokasi kejadian, Kampung Usapitoko, pada Senin (24/11/2025), dan dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres TTU, Iptu Rizaldi Haris.
Kasatreskrim Iptu Rizaldi Haris mengungkap kronologi lengkap insiden tragis yang terjadi pada Senin, 13 Oktober 2025 lalu. Tersangka, Landelinus Kuabib alias Lande, menghabisi korban secara berurutan.
1. Korban Pertama: Emiliana Oetpah (Istri Tersangka)
Pemicu: Lande pulang dari rumah duka dan mendapati istrinya, Emiliana, di dapur sedang mengumpulkan buah asam. Terjadi cekcok mulut mengenai air yang belum tiba, di mana Emiliana menuduh Lande berbohong.
Aksi Pembunuhan: Tersangka yang emosi langsung mengambil parang yang terselip di dinding dapur. Ketika istrinya kembali berbicara dengan nada tinggi, Lande mengayunkan parang ke leher kanan korban. Emiliana menjerit dan jatuh. Tersangka terus menebas berulang kali ke bagian kepala, leher, pipi, telinga, dan tangan hingga korban meninggal dunia.
2. Korban Kedua: Lusiana Kuabib
Pengejaran: Setelah membunuh istrinya, Lande keluar rumah dan mendengar teriakan Lusiana Kuabib yang meminta Lande untuk tidak melukai ibunya. Lande langsung mengejar Lusiana yang berlari ke arah dapur.
Aksi Pembunuhan: Lande mengayunkan parang ke leher Lusiana, namun ditangkis tangan kanan. Tebasan kedua mengenai bahu kanan korban. Lusiana berlari masuk rumah, tetapi terus dikejar Lande.
Tebasan Ganda: Saat berada di pintu rumah, Lande sempat memukul saksi Yuliana Talan dengan samping parang. Lande lalu menebas kepala Lusiana, namun tebasan itu mengenai korban yang berada di belakang saksi, sebelum akhirnya Lusiana tewas.
3. Korban Ketiga: Kristina Noo Wawa
Sasaran Berikutnya: Di saat yang sama, Lande melihat Kristina Noo Wawa berdiri dekat fiber air di dapur.
Aksi Pembunuhan: Tersangka mengayunkan parang dua kali ke leher Kristina hingga korban jatuh. Lande kemudian terus menganiaya korban berulang kali ke bagian kepala, tangan, dan lutut kiri hingga korban meninggal dunia.
4. Korban Keempat: Bernadetha Kuabib
Pelarian Gagal: Melihat rentetan pembantaian itu, Bernadetha Kuabib menangis ketakutan dan berlari ke belakang dapur rumah Kristina.
Aksi Pembunuhan: Lande mengejar dan menebas paha kanan Bernadetha dari belakang, membuatnya tidak bisa melarikan diri.
Korban Tewas: Saat korban jatuh sambil berteriak “aduh mama”, tersangka kembali mengayunkan parang berkali-kali ke bagian leher, kepala, dan mulut hingga Bernadetha Kuabib meninggal dunia.
Setelah menghabisi keempat korban, Lande kembali masuk ke rumah sambil memegang parang, sebelum akhirnya diamankan oleh pihak berwenang. Rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas laporan polisi bernomor LP / B / 360 / X / 2025 / SPKT / RES TTU / POLDA NTT.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta