Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra Perkuat Literasi di NTT
KUPANG,iNewsTTU.id-- Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Diseminasi Produk Pengembangan Kebahasaan dan Kesastraan di Hotel Harper Kupang, Senin (10/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh para guru dan siswa SMA/SMU se-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dibuka secara resmi oleh Anita Jacoba Gah, anggota Komisi X DPR RI.
Dalam sambutannya, Anita Jacoba Gah menegaskan pentingnya menjaga keutamaan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
“Mari kita jadikan bahasa sebagai sarana persatuan, pelestarian budaya, dan penghubung Indonesia dengan dunia internasional,” ujarnya.
Anita juga menyampaikan apresiasi kepada para guru dan kepala sekolah yang hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa pengembangan kebahasaan dan kesastraan bukan sekadar pelestarian, tetapi juga penguatan identitas nasional dan karakter generasi muda.
“Di era digital saat ini, banyak anak-anak yang mulai kehilangan kesantunan dalam berbahasa. Melalui kegiatan ini, saya berharap para guru dapat menanamkan kembali nilai moral, sopan santun, dan kecintaan terhadap bahasa serta budaya bangsa,” tutur Anita.
Ia menambahkan, kegiatan diseminasi ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November, sehingga menjadi momentum untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa.
“Bahasa Indonesia dan bahasa daerah harus dijaga bersama. Di NTT, kita memiliki 72 bahasa daerah yang perlu dilestarikan dan diajarkan kepada generasi muda agar tidak punah,” tegasnya.
Anita juga mengajak para guru untuk memberikan masukan kepada pemerintah terkait strategi mempertahankan bahasa daerah dan mengintegrasikannya dalam pembelajaran di sekolah.
Pemateri: Dr. Dora Amelia Bahas Produk Pengembangan Bahasa dan Sastra
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Dr. Dora Amelia, menjadi pemateri pertama dalam kegiatan diseminasi tersebut.
Dalam paparannya, Dora menjelaskan sejumlah produk dan layanan kebahasaan dan kesastraan yang dikembangkan oleh Badan Bahasa, di antaranya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ejaan Bahasa Indonesia (EYD), Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), serta aplikasi pengembangan bahasa berbasis digital.
“Produk-produk ini menjadi bagian penting dalam penguatan literasi dan peningkatan mutu pembelajaran bahasa Indonesia di seluruh Indonesia,” jelas Dora.
Ia mencontohkan, KBBI edisi ke-6 kini telah tersedia dalam versi digital dan audiobook, termasuk untuk penyandang disabilitas netra, sehingga lebih inklusif dan mudah diakses oleh semua kalangan.
Selain itu, Dora juga memperkenalkan aplikasi penyuntingan bahasa Indonesia otomatis yang sedang dikembangkan, mirip seperti “Grammarly” untuk bahasa Inggris. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pelajar, penulis, dan tenaga pendidik dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar secara praktis.
Produk lain yang turut dikembangkan ialah peta bahasa daerah, pengarsipan kosa kata, serta program perlindungan bahasa daerah yang tengah diupayakan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan.
“Kami berharap produk-produk kebahasaan ini bisa dimanfaatkan oleh para guru dan pelajar di NTT untuk memperkuat penguasaan bahasa Indonesia sekaligus melestarikan bahasa daerah,” pungkasnya.
Dukungan untuk Pendidikan Bahasa di NTT
Kegiatan diseminasi ini menjadi wadah bagi para guru dan siswa untuk mengenal lebih dekat inovasi dalam bidang kebahasaan dan kesastraan. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat pendidikan berbasis bahasa dan budaya lokal.
Anita Jacoba Gah menutup sambutannya dengan harapan agar kegiatan seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan di berbagai daerah di NTT.
“Saya mendukung penuh kegiatan ini. Semoga tidak berhenti di sini, tetapi bisa terus dilakukan agar semakin banyak guru dan siswa di NTT yang ikut ambil bagian dalam pelestarian dan pengembangan bahasa serta sastra Indonesia,” katanya.
Kegiatan Diseminasi Produk Pengembangan Kebahasaan dan Kesastraan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan dunia pendidikan dalam memperkuat jati diri bangsa melalui bahasa, sastra, dan budaya.
Editor : Sefnat Besie