PMI TTU Perkuat Kapasitas dan Kolaborasi Kemanusiaan Lewat Orientasi Kepalangmerahan

KEFAMENANU, iNewsTTU.id — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) NTT menegaskan komitmennya untuk menjadi lembaga kemanusiaan yang tangguh dan profesional melalui kegiatan Orientasi Kepalangmerahan dan Kemarkasan yang digelar selama dua hari, 7–8 November 2025 di Aula rumah jabatan Bupati TTU.

Orientasi ini bukan sekadar agenda internal, melainkan bagian dari upaya memperkuat struktur organisasi, memperdalam nilai-nilai kemanusiaan, dan mempererat kolaborasi lintas lembaga. Kegiatan ini didukung langsung oleh PMI Pusat dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Baca Juga

PMI Ilegal Asal TTU Diduga Dianiaya di Malaysia, Disnakertrans Koordinasi untuk Pemulangan

Penguatan Pengurus Baru

Sekretaris PMI TTU, Vemy Tefa, menyebut orientasi ini menjadi langkah awal bagi pengurus masa bakti 2025–2030 untuk memahami peran dan tanggung jawab dalam menjalankan visi kemanusiaan PMI.

“Sebagai pengurus baru, kami perlu dibekali pengetahuan tentang Kepalangmerahan agar program kerja PMI dapat dijalankan secara efektif dan profesional,” ujarnya.

Baca Juga

Tragis! PMI Asal TTU Diduga Dianiaya di Malaysia, Berangkat via Jalur Non-Prosedural

Ia menekankan bahwa seluruh komponen PMI, baik pengurus, staf maupun relawan, harus memahami struktur organisasi serta prinsip kerja lembaga agar dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat TTU.

Mandat Organisasi dan Prinsip Dasar

Perwakilan PMI Provinsi NTT, Kristina Muki, menegaskan bahwa kegiatan orientasi merupakan amanat dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMI yang wajib diikuti setiap anggota.

Baca Juga

Satu Lagi PMI Non-Prosedural Asal Manamas TTU Meninggal Dunia di Kalimantan Barat

“PMI bekerja berdasarkan tujuh prinsip dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional — Kemanusiaan, Kesamaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesatuan, Kemandirian, dan Kesemestaan — sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018,” jelasnya.

Menurutnya, pemahaman yang kuat terhadap prinsip ini menjadi fondasi moral dan operasional bagi seluruh jajaran PMI.

Sinergi dan Kolaborasi Lintas Wilayah

Baca Juga

Dinas Nakertrans TTU Pastikan PMI Mersiana Nino Berangkat Melalui Jalur Resmi

Ketua Bidang Relawan PMI Provinsi NTT menambahkan, penguatan pasca pelantikan pengurus adalah momentum penting untuk memperluas jejaring kerja PMI, termasuk peluang kerja sama lintas batas dengan Cruz Vermelha de Timor Leste (Palang Merah Timor Leste).

Sementara itu, Puji Astuti, Wakil Kepala Markas Pusat PMI, menekankan pentingnya kesiapsiagaan organisasi.

“PMI harus mampu menjangkau lokasi bencana dalam waktu maksimal enam jam. Karena itu, kapasitas PMI di setiap tingkatan harus terus diperkuat — provinsi sebagai koordinator dan kabupaten sebagai pelaksana teknis,” tegasnya.

Baca Juga

Kisah Rahman, PMI Asal NTT yang Meninggal di Malaysia

Apresiasi Pemerintah Daerah

Wakil Bupati TTU, Kamillus Elu, yang hadir membuka kegiatan tersebut, memberikan apresiasi kepada PMI TTU atas kontribusinya terhadap masyarakat, terutama dalam pelayanan donor darah.

“Melalui orientasi ini, saya berharap para pengurus dan relawan semakin aktif, responsif, dan hadir dalam setiap situasi kemanusiaan, termasuk penanggulangan bencana,” ucapnya.

Peran Mitra Internasional

Perwakilan ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste, Freddy Nggadas, menggarisbawahi pentingnya memahami sejarah dan prinsip dasar Palang Merah untuk memperkuat kegiatan diseminasi ke masyarakat.

Dalam sesi diskusi, Budi Raharjo (PMI Bali) dan Adrian Jeharun (PMI NTT) menyoroti pentingnya penguatan kapasitas kelembagaan agar PMI TTU dapat memperoleh akses program dari PMI Pusat secara berkelanjutan.

Langkah Strategis ke Depan

Kegiatan ini juga diikuti oleh PMI Kabupaten Belu selaku koordinator zona I PMI Provinsi NTT, yang turut berbagi pengalaman mengenai pengelolaan organisasi dan respon kemanusiaan lintas wilayah.

Melalui analisis kekuatan, peluang, tantangan, dan ancaman (SWOT), peserta diajak menilai kapasitas PMI TTU secara objektif dan menyusun langkah penguatan kelembagaan di masa depan.

Didukung oleh PMI Pusat dan ICRC, orientasi ini menjadi tonggak penting bagi PMI TTU untuk tampil lebih siap, terorganisir, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan di wilayah perbatasan.

Editor : Sefnat Besie