get app
inews
Aa Text
Read Next : Belum Diperiksa, Prof. Jefri Bale Diduga Punya Peran Kunci dalam Proyek Gedung FKKH Undana

Seminar Internasional di Kupang Teguhkan Bahasa dan Budaya sebagai Penopang Karakter Bangsa

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 13:20 WIB
header img
1st International Seminar on Language, Culture, Education, Politics, and Communication (ISELTIC) 2025, Sabtu (25/10/2025). Foto:Eman Suni/ Inews Tv

KUPANG,iNewsTTU.id--  Dalam semangat memperingati Bulan Bahasa Nasional sekaligus menjelang peringatan Sumpah Pemuda, sejumlah universitas di Kota Kupang berkolaborasi menyelenggarakan 1st International Seminar on Language, Culture, Education, Politics, and Communication (ISELTIC) 2025 dengan tema “Bahasa dan Budaya Penguat Jati Diri Bangsa: Tinjauan Pendidikan, Komunikasi, Politik, dan Keagamaan.”
Kegiatan ini digelar di Aula Utama Kampus Universitas Muhammadiyah Kupang dengan format hybrid (luring dan daring), menghadirkan ratusan peserta dari berbagai universitas di Indonesia dan luar negeri.


Ketua Panitia, Dr. Naniana N. Benu,  dalam laporannya menyampaikan bahwa seminar internasional ini merupakan kolaborasi lintas kampus di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertujuan memperkuat jejaring akademik dan memperluas ruang diskusi ilmiah mengenai peran bahasa dan budaya dalam pembangunan karakter bangsa.

“Bahasa dan budaya adalah roh identitas kita. Melalui ISELTIC 2025, kami ingin menghadirkan ruang dialog ilmiah yang tidak hanya mempertemukan para akademisi, tetapi juga menghasilkan gagasan konkret bagi penguatan nilai-nilai lokal dalam konteks global,” ujar Dr. Nani Benu.

Kegiatan ini melibatkan berbagai universitas di Kota Kupang, seperti Universitas Citra Bangsa, Universitas Kristen Artha Wacana, Universitas Nusa Cendana, Universitas Aryasatya Deo Muri, Universitas Muhammadiyah Kupang, dan Institut Agama Kristen Negeri Kupang, dengan dukungan Kantor Bahasa Provinsi NTT sebagai mitra strategis.


Seminar internasional ini diikuti oleh lebih dari 439 peserta, terdiri dari mahasiswa, akademisi, guru, praktisi, dan masyarakat umum. Sebanyak 23 presenter memaparkan hasil riset mereka dalam sesi paralel yang membahas isu-isu terkini seputar bahasa, budaya, pendidikan, komunikasi, politik, dan keagamaan.

Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah Keynote Speaker ternama, di antaranya:

  1. Prof. Dr. Mashela Lie, Ed.D., MA.Ed (City University of New York, AS)
  2. Dr. Salvador de Carvalho Guterres, M.Sc (Universidade Nacional Timor Lorosa’e, Timor Leste)
  3. Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. (Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Bali)
  4. Prof. Dr. Zainur Wula, S.Pd., M.Si. (Universitas Muhammadiyah Kupang)
  5. Prof. Dr. Simon Sabon Ola, M.Hum. (Universitas Nusa Cendana Kupang)

Gubernur NTT: Bahasa dan Budaya Penanda Keberagaman Bangsa

Dalam sambutannya, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan ISELTIC 2025. Ia menegaskan bahwa bahasa dan budaya merupakan pilar penting dalam membentuk identitas serta memperkuat semangat kebangsaan.

“Bahasa dan budaya adalah identitas sebuah bangsa. Melalui seminar ini, kita diajak untuk memastikan bahwa bahasa dan budaya dapat menunjukkan keberagaman identitas daerah, terutama kita yang berada di ujung selatan Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan, momentum seminar ini juga sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda yang sudah hampir 100 tahun, di mana generasi muda diharapkan terus menjaga persatuan dan keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Bahasa Ibu, Identitas yang Perlu Dijaga

Salah satu pembicara utama, Prof. Dr. Zainur Wula, menyoroti pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai identitas lokal yang kini mulai tergeser oleh dominasi bahasa Indonesia.

“Melalui seminar ini kita membangkitkan kesadaran agar masyarakat tidak melupakan bahasa ibu. Pemerintah perlu mendorong pembelajaran bahasa daerah dalam kurikulum muatan lokal dan media perlu memberikan ruang bagi siaran berbahasa daerah,” tegas Prof. Zainur.
Ia juga menekankan pentingnya pemerataan pembangunan dan pendidikan di seluruh pelosok Indonesia agar semangat nasionalisme dan identitas budaya tetap terjaga.


Sebagai hasil kegiatan, panitia akan menerbitkan prosiding internasional ber-ISBN, serta merekomendasikan makalah terpilih untuk diterbitkan dalam jurnal mitra internasional dan nasional terakreditasi. Selain itu, seminar ini juga akan menghasilkan rekomendasi strategis yang akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi NTT guna memperkuat kebijakan berbasis bahasa dan budaya.

Dr. Nani Benu menegaskan bahwa kolaborasi akademik ini akan terus berlanjut sebagai upaya menjadikan NTT sebagai pusat pengembangan bahasa, budaya, dan pendidikan di kawasan timur Indonesia.


ISELTIC 2025 bukan sekadar seminar ilmiah, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan akademik di NTT dalam memperkuat jati diri bangsa melalui bahasa dan budaya.
Dari Kupang, semangat ini diharapkan bergema ke seluruh nusantara dan dunia bahwa Indonesia, dengan segala keberagamannya, tetap satu dalam bahasa, budaya, dan cita-cita.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut