Berkat Skrining Ketat, TTU Menuju Penghargaan Eliminasi Malaria

KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur memastikan tidk ada lagi Malaria mulai tahun ini.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan TTU, Robert Tjeunfin saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (26/8/2025) kemarin.
Ia mengungkapkan bahwa berbagai cara yang telah dilakukan yakni pencegahan gigitan nyamuk, Pengendalian vektor Deteksi dan pengobatan dini dan Edukasi masyarakat.
Atas prestasi itu, Robert optimis akan meraih penghargaan eliminasi malaria pada sekitar November 2025 atau awal tahun 2026.
Mantan Direktur RSUD Kefamenanu ini menyatakan bahwa penghargaan ini diberikan karena sudah tidak ada lagi penularan malaria di wilayah TTU.
"Eliminasi malaria itu artinya tidak ada lagi penularan setempat," jelas Robert
Ia menambahkan bahwa meskipun ada kasus, itu merupakan kasus impor yang dibawa oleh pendatang dari luar daerah.
Robert membedakan antara eliminasi dan eradikasi. Eradikasi, seperti yang telah dicapai untuk penyakit Kaki Gajah (Filariasis), berarti sudah tidak ada lagi kasus sama sekali.
Sementara itu, eliminasi malaria masih memungkinkan adanya kasus, namun penularan tidak terjadi di dalam wilayah. Hal ini menandakan bahwa nyamuk di TTU sudah tidak membawa parasit penyebab malaria.
"Tahun ini kita ada sembilan kasus malaria, tapi itu impor dari Papua," ungkap Robert.
Untuk menjaga status eliminasi ini, Dinas Kesehatan TTU menerapkan strategi khusus. Setiap penduduk baru yang datang dari daerah endemis malaria diwajibkan menjalani skrining atau pemeriksaan darah.
Jika ditemukan kasus, pengobatan akan segera dilakukan untuk mencegah penularan ke masyarakat sekitar.
"Setiap penduduk baru dari mana saja, terutama dari daerah-daerah yang kasusnya tinggi, wajib dilakukan skrining," tegasnya.
Menurut Robert, upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan status eliminasi dan menuju eradikasi total di masa depan.
Editor : Sefnat Besie