Benarkah Rotasi Bumi Lebih Cepat di Bulan Juli dan Agustus? Ini Penjelasan Ilmiahnya

    Gaya Tarik Bulan dan Matahari: Pasang surut laut yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan dan Matahari juga memberikan sedikit hambatan pada rotasi Bumi, cenderung memperlambatnya dalam jangka panjang. Namun, efeknya sangat kecil dan berlangsung sangat lambat.

    Peristiwa Geologi Besar: Gempa bumi besar atau letusan gunung berapi yang masif juga dapat sedikit mengubah distribusi massa Bumi, meskipun dampaknya sangat minimal.

Fenomena "Hari Terpendek"

Beberapa laporan tentang "hari terpendek" yang beredar baru-baru ini merujuk pada pengukuran bahwa dalam periode tertentu (misalnya, pada beberapa hari di tahun 2020 atau 2022), satu rotasi Bumi memang sedikit lebih cepat dari 24 jam rata-rata. Namun, fluktuasi ini berada dalam orde milidetik atau mikrodetik, artinya tidak akan terasa oleh manusia. Ini adalah bagian dari variasi alami yang selalu dipantau oleh ahli geofisika dan astronomi.

Penting untuk dipahami bahwa meskipun ada hari-hari di mana rotasi Bumi sedikit lebih cepat, ini bukan tren yang konsisten atau signifikan yang terikat pada bulan-bulan tertentu seperti Juli dan Agustus. Perubahan ini juga tidak berarti Bumi akan berputar semakin cepat secara permanen.

Kesimpulan

Jadi, anggapan bahwa rotasi Bumi menjadi lebih cepat secara spesifik di bulan Juli dan Agustus tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Variasi kecepatan rotasi Bumi memang ada, namun sangat kecil dan dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, bukan karena siklus bulanan tertentu yang signifikan. Para ilmuwan terus memantau fenomena ini untuk memastikan akurasi waktu universal (Universal Time).

Editor : Sefnat Besie