Pembukaan Pelatihan Kader BKB Emas 2025 di TTU, Fokus pada Pencegahan Stunting

KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Pelatihan Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Eliminasi Masalah Anak Stunting, (Emas) tahun 2025 resmi dibuka pada Selasa (18/03/2025) di Aula Kantor Camat Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten TTU, bekerja sama dengan Koalisi Nasional PAUD Holistik Integratif (PAUD HI).
Pelatihan ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 Maret 2025, dengan peserta yang terdiri dari kader BKB, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PL KB), serta Petugas Keluarga Berencana (PKB) di Kabupaten TTU.
Fokus Pencegahan Stunting dan Pengasuhan Anak
Vinsensius Kia Beda, Program Officer untuk proyek UBS dalam kegiatan pembinaan dan pendampingan kelompok BKB di Kabupaten TTU, menjelaskan bahwa pelatihan ini mengacu pada modul BKB Emas yang bertujuan untuk mengeliminasi masalah stunting pada anak.
Program ini merupakan bagian dari kerja sama Koalisi Nasional dengan Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood, (ARNEK) yang juga dilaksanakan di dua lokasi, yakni Kabupaten TTU (NTT) dan Kota Depok (Jawa Barat), dengan masing-masing menghadirkan 10 kelompok binaan.
ARNEC adalah organisasi yang berfokus pada pengembangan dan perlindungan anak usia dini di kawasan Asia-Pasifik.
"Sasaran utama dari pelatihan ini adalah pencegahan stunting melalui penguatan peran keluarga dalam pengasuhan anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan. Kami berharap kegiatan ini juga mendorong keterlibatan ayah dalam pola asuh, karena tanggung jawab seorang ayah bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga dalam mengasuh anak dan menciptakan kebahagiaan dalam keluarga," ujar Vinsensius.
Pelatihan dengan Pendekatan Permainan Edukatif
Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini tidak hanya memberikan teori tetapi juga menggunakan pendekatan interaktif melalui permainan anak-anak, seperti permainan ular tangga. Konsep ini dirancang untuk membantu para kader memahami delapan fungsi keluarga, pola pengasuhan yang baik, serta pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan ibu hamil serta anak bawah dua tahun (baduta).
Peserta juga diberikan pemahaman tentang akses layanan sosial, kesehatan, perlindungan anak, serta bagaimana mencegah tindakan kekerasan terhadap anak baik oleh orang tua sendiri maupun lingkungan sekitar.
Vinsensius Kia Beda, Program Officer. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat
"Dalam permainan ular tangga ini, peserta akan belajar bahwa jika melakukan pola pengasuhan yang baik, mereka akan naik tangga. Sebaliknya, jika melakukan hal yang tidak sesuai dengan prinsip pengasuhan yang benar, mereka akan turun. Ini menjadi cara efektif untuk memahami konsep pola asuh yang positif," tambah Vinsensius.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para kader BKB, PL KB, dan PKB semakin siap dalam menjalankan peran mereka untuk mendampingi keluarga dalam pola asuh yang berkualitas, sehingga dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat serta cerdas di Kabupaten TTU.
"Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam mendukung perkembangan anak, sesuai dengan proyek More Care For Young Children yang diusung oleh Kualisi Nasional PAUD-HI,"imbuhnya.
Sebelumnya, kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Fransiskus Asisi Ninnomen Tuames mewakili Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo.
Saat membacakan sambutan Bupati, ia mengapresiasi langkah Dinas P2KB Kabupaten TTU yang berkolaborasi dengan
Kualisi Nasional PAUD HI dalam menyelenggarakan kegiatan ini, untuk memberikan motivasi dan arahan kepada para kader BKB, PL KB, dan PKB yang bekerja di Kabupaten TTU ini.
"Kegiatan ini sangat penting agar para kader BKB, PL KB dan PKB memiliki pemahaman yang komprensif tentang konsep pre-pos-test yang akkan diterapkan pada setiap pertemuan BKN dan dapat mengevaluasi perkembangan peserta secara efektif,"tandasnya.
Editor : Sefnat Besie