JAKARTA, iNewsTTU.id - Wacana libur selama satu bulan penuh saat bulan Ramadhan mengundang beragam tanggapan.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mendukung ide tersebut, namun dengan catatan bahwa pendidikan tetap berjalan meski tanpa kegiatan di sekolah.
Anwar menjelaskan bahwa meskipun anak-anak tidak pergi ke sekolah, pendidikan harus tetap berlangsung melalui berbagai media, seperti di rumah, masjid, atau lingkungan masyarakat.
Menurutnya, hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan orang tua dan komunitas untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan pembelajaran yang bermakna selama bulan puasa.
"Kemenag sebaiknya menyusun program bersama orang tua dan masyarakat sehingga pendidikan tetap bisa dilaksanakan," kata Anwar, Rabu (1/1/2025).
Ia juga menyarankan agar materi pembelajaran di rumah dapat difokuskan pada bidang agama, sosial, seni, dan budaya.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa wacana libur ini ditujukan untuk sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag).
"Libur selama satu bulan ini bertujuan agar pelajar bisa lebih fokus menjalankan ibadah puasa," ujarnya dalam sebuah wawancara pada Senin (30/12/2024).
Namun, Nasaruddin juga menambahkan bahwa wacana ini masih dalam tahap perencanaan dan diskusi untuk sekolah-sekolah lainnya.
Ia berharap, keputusan lebih lanjut akan segera diumumkan.
Meski demikian, Anwar menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menjaga kelangsungan pendidikan, agar anak-anak tetap dapat belajar dan berkembang meskipun tidak berada di sekolah.
Editor : Sefnat Besie