SUMBA,iNewsTTU.id- kejahatan yang menimpa anak-anak makin marak. Semua pihak harus berani melakukan upaya pencegahan yang lebih masif, disamping penanganan yang lebih sungguih-sungguh dan profesional terhadap berbagai kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak.
Khususnya anak-anak, angka kekerasan dimana anak-anak menjadi pelaku dan korban semakin meningkat. semua orang tidak boleh tinggal diam. terus dan tetap bersemangat penuh komitmen, sadarkan masyarakat agar setiap anak yang mengalami kekerasan harus berani bersuara dan berani melaporkan kepada UPTD PPA Dinas Pengendalian Penduduk, pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kabupaten Sumba Barat yang telah terbentu dan beroperasi sejak Bulan Maret 2024 lalu.
Terus melakukan kampanye perlindungan anak secara serius di setiap kesempatan, dengan bekerja sama dengan berbagai sektor, khususnya setiap lembaga mitra pemerintah dengan harapan agar kasus kekerasan dapat ditekan.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA), France Abednego Tiran, didampingi oleh Yanti B. L. Salatta selaku Analis Kebijakan Ahli Muda, saat melakukan koordinasi dan sinkronisasi pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, dengan Kepala UPTD PPA DP5A Kabupaten Sumba Barat, Mikael Bora, di Ruang Kerja DP5A Kabupetn Sumba Barat, Jalan Weekarou, Waikabubak, Sumba Barat, Rabu ( 6/11/ 2024) lalu.
Kepada media ini, Jumat (8/11/2024) Koordinasi dan sinkronisasi ini dilakukan sebagai upaya menyamakan persepsi dan langkah-langkah yang cepat dan tepat, dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, Percepatan pencapaian pemenuhan indikator KLA di Kabupaten Sumba Barat dan juga upaya mencegah kasus’ Pekerja Anak melalui Sosialisasi Program Indonesia Menuju Bebas pekerja Anak.
Editor : Sefnat Besie