DENPASAR, iNewsTTU.id – Yohanes Gama Marschal Lau, yang akrab disapa Joni, kini resmi menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah berhasil lulus seleksi Bintara TNI Angkatan Darat (AD).
Namanya sempat viral pada tahun 2018 setelah aksi heroiknya memanjat tiang bendera yang tali pengikatnya putus saat upacara Hari Kemerdekaan di Atambua Nusa Tenggara Timur. Tindakannya tersebut tak hanya menyelamatkan momen sakral pengibaran bendera Merah Putih, tetapi juga menyentuh hati seluruh masyarakat Indonesia.
Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, Joni mewujudkan salah satu cita-citanya, yakni menjadi bagian dari TNI.
Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Joni telah lulus seleksi Bintara TNI AD dan akan menjalani pendidikan militer di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) IX Udayana.
Jalur yang Sama, Perlakuan Setara
Brigjen Wahyu menegaskan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan dalam proses seleksi Bintara bagi Joni. Sama seperti peserta lainnya, Joni melalui semua tahap seleksi secara ketat, mulai dari tes fisik, psikologi, hingga kemampuan khusus.
Meski namanya sempat dikenal luas karena aksinya, Brigjen Wahyu memastikan bahwa Joni diperlakukan setara dengan ribuan peserta seleksi lainnya.
“Joni mengikuti seluruh rangkaian seleksi Bintara TNI AD, sama seperti peserta lain. Meskipun ia termasuk dalam kategori seleksi keahlian khusus, tetapi prosedur tetap sama. Tidak ada pengecualian dalam hal kriteria dan persyaratan. Setiap calon Bintara melewati seleksi dengan standar yang sama, termasuk Joni,” ujar Brigjen Wahyu, Kamis (26/9/2024).
Cita-Cita Pengabdian Sejak Dini
Joni telah lama memendam keinginan untuk mengabdikan dirinya kepada negara, terutama setelah menjadi perhatian publik dengan aksi patriotiknya. Aksi heroik tersebut telah membuka berbagai kesempatan baginya, termasuk beasiswa pendidikan dan dukungan dari berbagai pihak. Namun, jalan menuju TNI selalu menjadi impian yang ingin diwujudkan.
“Sejak kecil, saya memang ingin jadi TNI. Saya ingin bisa terus mengabdi pada negara dan masyarakat. Aksi memanjat tiang bendera itu mungkin adalah salah satu bentuk kecil pengabdian saya. Sekarang, dengan menjadi bagian dari TNI, saya berharap bisa berbuat lebih banyak,” kata Joni dalam salah satu wawancaranya beberapa waktu lalu.
Pendidikan Militer di Rindam Udayana
Setelah dinyatakan lulus seleksi, Joni kini akan bergabung dengan rekan-rekannya untuk memulai pendidikan sebagai Bintara di Rindam IX Udayana. Proses pendidikan ini merupakan langkah penting dalam karier militernya, di mana ia akan dilatih untuk menjadi prajurit TNI yang tangguh, disiplin, dan siap mengabdikan diri sepenuhnya kepada bangsa dan negara.
“Pengumuman kelulusannya sudah disampaikan tadi malam, dan sekarang Joni serta teman-temannya yang juga lulus seleksi akan menjalani pendidikan militer. Kami berharap Joni dapat menunjukkan dedikasi dan semangat yang tinggi, sama seperti saat ia memanjat tiang bendera dulu,” ungkap Brigjen Wahyu.
Dukungan dan Harapan dari Masyarakat
Berita kelulusan Joni disambut dengan antusias oleh banyak pihak, terutama masyarakat yang sejak lama mengagumi keberaniannya. Aksi Joni di masa lalu telah menjadi simbol nasionalisme dan semangat pantang menyerah. Kini, sebagai anggota TNI, Joni diharapkan dapat melanjutkan semangat tersebut dalam tugas-tugas yang akan ia emban.
“Kami sangat bangga dengan Joni. Dia sudah menunjukkan bahwa tekad dan keberanian bisa membuka jalan bagi siapa saja. Kami percaya bahwa dia akan menjadi prajurit yang baik dan membanggakan daerah serta bangsa,” ujar salah satu warga di kampung halaman Joni.
TNI dan Pengabdian Bersama Rakyat
Kisah Joni adalah salah satu contoh bagaimana TNI selalu hadir bersama rakyat, di mana keberanian dan dedikasi untuk negeri bisa datang dari siapa saja. Seperti yang sering disampaikan oleh para pemimpin militer, TNI tidak hanya membutuhkan orang-orang yang tangguh secara fisik, tetapi juga memiliki semangat pengabdian yang tinggi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Joni.
Keberhasilan Joni dalam seleksi ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berjuang meraih mimpi dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
“Ini bukan akhir dari perjalanan saya, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi prajurit yang bisa dibanggakan oleh Indonesia,” tutup Joni dengan penuh harapan.
Editor : Sefnat Besie