Salah satu korban penyerangan, Manuel Lopes, menceritakan bahwa serangan terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas.
"Kami sedang bekerja membangun rumah ketika tiba-tiba mereka datang dan melempari kami. Mereka menuduh kami berkumpul untuk menghadang mereka, padahal itu tidak benar," ungkap Manuel.
Upaya perlawanan warga akhirnya dibubarkan oleh aparat kepolisian yang berada di lokasi. Namun, setelah situasi tampak terkendali, kelompok tersebut kembali melanjutkan perjalanan dan menyerang sekelompok pemuda lain yang sedang bermain bola voli di Dusun Lanua.
Para pemain voli terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari serangan brutal tersebut.
Aksi penyerangan secara brutal ini sempat dihimbau oleh aparat keamanan yang berada di lokasi kejadian untuk segera membubarkan diri, namun masa yang terus mengamuk tak menghiraukannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi kekerasan ini diduga dipicu oleh insiden pelemparan terhadap salah satu anggota TNI oleh pemuda setempat pada Rabu dini hari (14/08/2024).
Editor : Sefnat Besie