SOE, iNewsTTU.id - Kondisi memprihatinkan dialami SD Inpres Bileon di Kecamatan Faut Mollo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sembilan ruang kelas di sekolah yang dibangun pada tahun 1983 tersebut nyaris roboh, memaksa proses belajar mengajar dilakukan di luar ruangan.
Kepala SD Inpres Bileon, Yohanis Tobe, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi ini. Bersama 12 guru (terdiri dari 4 ASN, 2 P3K, dan 6 honorer) serta 173 peserta didik, mereka terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di luar ruangan demi menghindari risiko runtuhnya bangunan.
Sebelumnya, beberapa anak siswa tertimpa reruntuhan plafon yang sudah lapuk.
“Kami semakin khawatir melaksanakan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas karena keselamatan jiwa kami terancam,” ujar Yohanis Tobe.
Para guru dan siswa berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi sekolah tersebut.
Mereka menegaskan bahwa pendidikan yang aman dan layak merupakan hak setiap anak dan guru. Tanpa ruang kelas yang layak, proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan optimal dan keselamatan jiwa menjadi taruhannya.
Dengan kondisi ini, SD Inpres Bileon sangat membutuhkan perhatian dan bantuan segera dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait agar sekolah tersebut dapat berfungsi dengan aman dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Editor : Sefnat Besie