get app
inews
Aa Text
Read Next : Tim Kuasa Hukum Eusabius Binsasi Apresiasi Bawaslu, Dorong Transparansi dalam Penyelidikan

Pezeshkian Menang Pemilu Iran, AS Tak Harapkan Perubahan Kebijakan

Selasa, 09 Juli 2024 | 14:23 WIB
header img
Masoud Pezeshkian terpilih sebagai presiden Iran yang baru (Foto: Reuters)


WASHINGTON, iNewsTTU.id – Pezeshkian, kandidat dari kelompok reformis, akan dilantik sebagai Presiden ke-9 Iran setelah memenangkan putaran kedua Pilpres Iran yang digelar pada Jumat (5/7/2024). Pezeshkian berhasil meraih 53,7 persen suara, mengalahkan pesaingnya dari kelompok garis keras, Saeed Jalili.

Meskipun Pezeshkian berasal dari kelompok reformis, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, memperkirakan tidak akan ada perubahan mendasar dalam kebijakan Iran. Menurut Miller, sistem perpolitikan Iran tidak memberikan kewenangan penuh kepada presiden dalam menentukan kebijakan dalam dan luar negeri. Kewenangan tersebut berada di tangan pemimpin tertinggi atau pemimpin agung, yang saat ini dijabat oleh Ayatollah Ali Khamenei.

"Pada akhirnya, bukan presiden yang berhak menentukan masa depan kebijakan Iran, namun pemimpin tertingginya," kata Miller, dikutip dari Anadolu, Selasa (9/7/2024).

Miller juga berharap Pezeshkian dapat mengambil terobosan dalam kebijakan luar negeri Iran, terutama terkait program nuklir. Selain itu, AS juga menyoroti pendanaan Iran terhadap kelompok teroris dan aktivitas lain yang mengganggu stabilitas kawasan. Namun, Miller menambahkan, "Tentu saja, kami tidak punya ekspektasi apa pun bahwa hal itu mungkin terjadi."

Pezeshkian, yang pandangannya lebih pro-Barat dibandingkan calon dari garis keras, tetap akan menghadapi keterbatasan kewenangan, terutama terkait kebijakan sensitif seperti hukum dan perjanjian nuklir dengan negara-negara Barat.

Pemilu ini digelar lebih cepat untuk mencari pengganti Ebrahim Raisi yang meninggal akibat kecelakaan helikopter. Meskipun presiden terpilih memiliki keterbatasan wewenang, dia bisa berperan dalam pemilihan pemimpin tertinggi yang baru untuk menggantikan Khamenei yang sudah berusia 85 tahun.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut