get app
inews
Aa Read Next : Pemerintah Indonesia Kesulitan Berantas Judi Online karena Faktor Ini

Ini Lokasi Bandar Udara Pertama di Indonesia sebelum Soetta

Sabtu, 06 Juli 2024 | 08:41 WIB
header img
Mengenang Bandara Kemayoran, bandar udara internasional pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada 6 Juli 1940. (Foto: BLU PPK Kemayoran)


JAKARTA, iNewsTTU.id -Bandara Kemayoran, yang terletak di Jakarta, menjadi bandar udara internasional pertama di Indonesia sebelum kehadiran Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang. Bandara ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan penerbangan di Indonesia sejak era kolonial Belanda hingga pasca kemerdekaan.
Peresmian dan Operasional Awal

Mengutip Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni (2023) bertajuk Karya Ilmiah Sejarah Penerbangan Bandar Udara di Indonesia dari Tahun ke Tahun, Bandara Kemayoran diresmikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 8 Juli 1940. Berdasarkan catatan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek (BLU PPK) Kemayoran, bandara tersebut pertama kali dioperasikan dua hari sebelum diresmikan, tepatnya pada 6 Juli 1940.

Pesawat DC-3 Dakota milik Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappy (KNILM) yang diterbangkan dari lapangan udara Tjililitan (sekarang Bandara Halim Perdanakusuma) menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran. Sehari kemudian, pesawat sejenis diterbangkan menuju Australia, menandai penerbangan internasional pertama dari bandara ini.
Masa Perang dan Setelahnya

Bandara Kemayoran turut menjadi saksi sejarah selama Perang Asia Pasifik. Pada periode ini, bandara ini menjadi target serangan pesawat-pesawat Jepang yang mengakibatkan kerusakan pada beberapa pesawat KNILM. Selama pendudukan Jepang (1942-1945), pesawat tempur Mitsubishi A6M2 Zeke, yang dikenal sebagai Navy-O atau Zero, menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran.

Setelah Jepang menyerah, Bandara Kemayoran dibanjiri berbagai jenis pesawat milik Sekutu, seperti Supermarine Spitfire, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, DC-4/C-54 Skymaster, DC-6, Boeing 377 Stratocruiser, dan Lockheed Constellation.
Era Pasca Kemerdekaan

Usai kemerdekaan Indonesia, pemerintah mendirikan Garuda Indonesia Airways dan memulai era penerbangan sipil modern pada 1950-an. Pesawat-pesawat bermesin jet mulai berdatangan ke Bandara Kemayoran, termasuk Saab 91 Safir, Grumman Albatros, Ilyushin Il-14, Cessna, serta pesawat-pesawat buatan Nurtanio seperti NU-200 Sikumbang, Belalang, dan Kunang.

Angkatan Udara Republik Indonesia (TNI AU) juga menggunakan Bandara Kemayoran sebagai landasan pacu untuk pesawat-pesawat tempur, termasuk MiG-17, MiG-15 UTI, MiG-19, dan Ilyushin Il-28 pada akhir 1950-an hingga awal 1960-an.
Penutupan dan Warisan

Pada 31 Maret 1985, aktivitas penerbangan di Bandara Kemayoran resmi ditutup dan dipindahkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat DC-3 Dakota menjadi pesawat terakhir yang lepas landas dari Bandara Kemayoran sebelum penutupannya. Kini, lahan bekas Bandara Kemayoran menjadi kompleks Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan Kotabaru Kemayoran.

Meskipun bandara ini telah ditutup, sejumlah bangunan yang pernah digunakan sebagai terminal dan ruang tunggu penumpang masih berdiri. Menara pengawas udara juga masih berdiri kokoh, menjadi saksi bisu sejarah sebagai menara pengawas pertama di Indonesia.

Bandara Kemayoran tidak hanya menjadi bagian penting dalam sejarah penerbangan Indonesia, tetapi juga menyimpan kenangan akan perkembangan dan transformasi transportasi udara di negara ini dari masa kolonial hingga modern.

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut