KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Chairel Malelak meraih penghargaan prestisius setelah berhasil masuk dalam Top 10 kompetisi pelayanan publik tingkat propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2023 dengan nilai tertinggi.
Penghargaan ini diberikan atas inovasinya dalam program pertanian berbasis eko enzim yang dikenal dengan nama GERTAK, yang merupakan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan Komunitas Eko Enzim NTT.
Piagam penghargaan itu ia terima di Hotel Sotis Kupang pada Rabu, 8 Mei 2024 dalam acara rapat pembinaan dan pengendalian penataan perangkat daerah Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2024.
Sebagai inovator dari program eko enzim di NTT, Chairel Malelak mengungkapkan rasa bangganya atas pengakuan ini.
Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi eko enzim guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mencegah kerusakan lingkungan akibat penipisan lapisan ozon.
"Kami sangat bangga karena untuk pertama kalinya Eko Enzim mendapat perhatian yang luar biasa dari pemerintah propinsi NTT. Ini akan memotivasi kami untuk terus bersemangat dalam mengembangkan Eko Enzim di NTT,"Katanya.
Ia Juga mengaku Eko Enzim yang ia kembangkan saat ini telah banyak memberikan manfaat bagi para petani di Timor Tengah Utara.
"Demi membantu petani dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Kami akan terus berupaya untuk berkompetisi dalam kompetisi inovasi pelayanan publik tingkat nasional," ungkap Chairel Malelak Plt Kepala Dinas Pertanian Timor Tengah Utara.
Manfaat dan Kegunaan Eko Enzim
Eko enzim merupakan teknologi pertanian yang menggunakan campuran enzim alami dan bahan-bahan organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan kesehatan tanah secara alami.
Enzim adalah molekul protein yang berperan sebagai katalisator dalam proses biokimia, seperti pemecahan senyawa organik, yang ditemukan dalam semua organisme hidup.
Dalam konteks pertanian, penggunaan eko enzim bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, serta meningkatkan resistensi tanaman terhadap stres lingkungan.
Teknologi ini dianggap sebagai alternatif yang ramah lingkungan karena mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis dalam pertanian konvensional.
Penerapan eko enzim dalam pertanian biasanya melibatkan fermentasi bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, limbah tumbuhan, dan bahan-bahan alami lainnya dengan menggunakan kultur mikroba yang menghasilkan enzim. Kemudian, larutan hasil fermentasi tersebut diberikan ke tanaman atau tanah sebagai pupuk organik.
Penggunaan eko enzim dalam pertanian dapat membantu petani meningkatkan produktivitas tanaman secara berkelanjutan dan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Editor : Sefnat Besie