KUPANG, iNewsTTU.id- Salah seorang tokoh masyarakat Sabu Raijua ( Sarai) Marthen Dira Tome mengatakan berbagai festival, yang terdekat Festival Niki Maja pada 3-4 Mei 2024 di Kecamatan Raijua hanya menghabiskan anggaran dan tidak berdampak pada pendapatan ekonomi secara signifikan. Hal ini disampaikannya ketika diwawancarai iNews.id, Selasa (1/5/2024).
Sebagai mantan Bupati Sabu Raijua, Matade begitu biasa ia disapa, jelas mengetahui potensi Sarai dan berkat tangan dinginnya Sabu Raijua telah berubah menjadi lebih maju, karena prioritas Marthen saat itu ialah menggenjot sektor industri yakni garam dan perusahaan air minum daerah, ia membuka pintu yang seluas- luasnya untuk para investor menanamkan modalnya di Sabu, ia juga membuka akses jalan hotmix, Matade bekerja tanpa mengecilkan sektor wisata karena ia fokus menguatkan Pendapatan Asli Daerah, jika keuangan daerah stabil maka pariwisata bisa digenjot secara perlahan- lahan sebagai prioritas berikutnya.
" Festival seperti itu kan tidak ada dampaknya sama sekali, pertanyaannya kegiatan itu jangan sampai hanya menghabiskan uang daerah saja, karena uang pasti masuk saku kanan, keluar saku kiri. pemkab akomodir para artis yang tidak jelas, panitia lalu pejabat dan mereka mobilisasi orang yang itu- itu saja, dikasih SPPD, makan minum, tidur, lalu kapan wisatawan datangnya? kalau ada wisatawan pasti ada uang yang berputar di situ, misalkan dia naik pesawat atau kapal pas dia turun pasti ada portir yang dapat uang, karena angkut barang, belum lagi ojek, rental mobil dan masyarakat yang berjualan, pemerintah jangan tipu rakyatlah dengan festival aneh- aneh begitu," Tegas Marthen.
Sementara itu ketika diminta komentarnya terkait pemberitaan di salah satu blog yang ada di google yang mengatakan kunjungan wisatawan di Sarai mencapai 80.280 orang wisatawan, baik itu wisatawan nusantara maupun mancanegara yang melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata yang ada di kabupaten tersebut sebagai dampak festival yang diadakan pemkab, Marthen tertawa dan mengatakan ini kabar hoax.
" Wah kalau 80.280 orang berarti sabu penuh, sesak, itu orang mau tampung dimana, jumlah itu sudah lebih banyak dari orang sabu, pemkab stop beritakan hal yang tidak masuk di akal," Ujarnya sambil tertawa.
Editor : Sefnat Besie