get app
inews
Aa Read Next : Inter Milan Tertarik Datangkan Bek Indonesia Jay Idzes?

Isu Hubungan Diplomatik Indonesia Israel Dibantah Jubir Kemenlu RI

Jum'at, 12 April 2024 | 17:34 WIB
header img
Isu Hubungan Diplomatik Indonesia Israel Dibantah Jubir Kemenlu RI. Foto: ilustrasi


JAKARTA, iNewsTTU.id -Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Indonesia tetap berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara, seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal.

Dalam pernyataannya, Iqbal menekankan bahwa Indonesia akan terus berada di garis terdepan dalam membela hak-hak bangsa Palestina.

Hal ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap laporan yang menyebutkan bahwa Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, mengajukan syarat membuka hubungan resmi dengan Israel agar Indonesia dapat diterima sebagai anggota OECD.

"Saya tegaskan hingga saat ini tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terlebih di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini. Posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara," ujar Lalu, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (12/4/2024).

Bantahan itu sekaligus menepis kabar yang dilansir surat kabar Israel, Yediot Ahronot, bahwa Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann dua pekan lalu sudah menyurati Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Dalam surat itu disebutkan bahwa Indonesia setuju membuka hubungan resmi dengan Israel agar bisa diterima bergabung dengan OECD.

Israel memang menolak rencana Indonesia masuk OECD karena negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar sejagat ini tidak mau mengakui Israel sampai Palestina merdeka dan berdaulat.

Iqbal menjelaskan bahwa proses Indonesia untuk menjadi anggota OECD membutuhkan waktu cukup lama. Peta jalan akan diadopsi Mei mendatang berisi banyak sekali yang harus dipersiapkan oleh Indonesia.

Menurutnya, waktu yang diperlukan setiap negara untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD berbeda-beda bergantung pada kesiapan masing-masing. Dia menyebutkan beberapa negara memerlukan waktu tiga tahun, sebagian lagi lebih dari lima tahun untuk dapat diterima masuk OECD.

Berita ini telah tayang di Okezone dengan judul, Heboh! RI Mau Buka Hubungan dengan Israel demi Jadi Anggota OECD? Ini Faktanya.

Editor : Sefnat Besie

Follow Berita iNews Ttu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut