get app
inews
Aa Read Next : Oknum Polisi di Maumere NTT Diduga Peras Pengusaha Moke Belasan Juta Rupiah

Polisi Malaysia Amankan Pria Israel Diduga Anggota Mossad Bawa 6 Pucuk Senpi

Rabu, 03 April 2024 | 12:00 WIB
header img
Polisi Malaysia Masih Curiga Pria Israel Ditangkap di Hotel Bawa 6 Senjata Agen Mossad Razarudin Husain menegaskan masih mencari lebih banyak saksi untuk membantu penyelidikan seorang pria Israel Shalom Avitan (Foto: Reuters)

KUALA LUMPUR, iNewsTTU.id--Kepolisian Malaysia tengah menyelidiki kasus penangkapan seorang pria Israel yang diduga sebagai anggota agen intelijen Israel, Mossad.

Pria bernama Shalom Avitan (36) ditangkap pada tanggal 27 Maret lalu di sebuah hotel di Kuala Lumpur. Dia kedapatan membawa enam pucuk pistol.

Shalom Avitan memasuki Malaysia pada tanggal 12 Maret dengan alasan yang tidak jelas. Namun, dalam pemeriksaan, dia mengaku datang ke Malaysia untuk "memastikan keamanan" sesama warga Israel terkait konflik keluarga.

Kepala Kepolisian Malaysia, Razarudin Husain, menyatakan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki kasus ini. Meskipun Avitan mengaku bahwa tujuannya adalah untuk mencari warga Israel terkait sindikat kejahatan, namun pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan bahwa ada motif lain di balik kedatangannya.

"Kami sedang mencari motifnya. Kami bertanya-tanya mengapa dia membawa enam senjata," kata Husain kepada Reuters yang dikutip iNewsTTU.id.

Selain itu, pihak berwenang sedang mempersiapkan dakwaan terhadap Avitan atas tuduhan penyelundupan senjata api ilegal. Jika terbukti bersalah, Avitan dapat dihukum dengan cambuk, penjara seumur hidup, atau bahkan eksekusi mati.

Menurut Husain, senjata-senjata yang dibawa oleh Avitan didapat dari pasangan suami istri warga Malaysia dengan harga sekitar 10.000 ringgit untuk setiap pucuknya. Senjata-senjata tersebut didatangkan dari negara tetangga, Thailand.

Penangkapan Avitan ini membuat Malaysia memperketat keamanan perbatasannya, mengingat sikap keras Malaysia terhadap Israel terkait perang di Gaza.

Meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, namun kasus seperti ini menimbulkan ketegangan antara keduanya.

Sebelumnya, pada tahun 2018, seorang ilmuwan Palestina ditembak mati di Kuala Lumpur, dan Hamas menuduh dinas intelijen Mossad terlibat dalam pembunuhan tersebut

 

 

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut