MALAKA, iNewsTTU.id - Gaspar Taolin, Kepala Puskesmas (Kapus) Babulu, Kabupaten Malaka melakukan tindakan intimidasi dan ancaman pembunuhan terhadap sejumlah wartawan Televisi Nasional yang sedang bertugas meliput aktivitas warga di Desa Numponi, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (09/03/2024) pagi.
Insiden intimidasi tersebut terjadi ketika para wartawan hendak meliput aktivitas warga yang berani menembus banjir untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
Para warga tersebut terpaksa melintasi banjir karena jembatan penghubung putus akibat banjir.
Stefanus Dile Payong, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda NTT, yang turut serta dalam rombongan wartawan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku oknum pejabat tersebut.
Hasil liputan diharapkan dapat menggugah para pemilik kebijakan agar masyarakat bisa di perhatikan dengan membangun kembali jembatan ini, namun justru mendapatkan ancaman.
"Tujuan kita baik jauh-jauh datang ke wilayah Numponi ini untuk meliput aktifitas warga yang menerobos banjir karena ketiaadan akses jalan pasca putusnya jembatan penghubung," ujar Stefanus.
Menurutnya, saat tiba di lokasi, mereka melihat sejumlah kendaraan, termasuk sebuah mobil ambulans, terjebak di lumpur akibat banjir. Namun, fokus mereka adalah meliput perjuangan warga melintasi banjir.
"Saat kita sampe di pinggir kali kita melihat ada mobil ambulans yang tertanam di dalam lumpur tapi tujuan kita bukan itu dan kita kesini mau liput aktifitas warga saat melawan arus banjir agar bisa melintas," ungkapnya.
"Tapi kita langsung mendapat intimidasi yang di duga itu dari kepala Puskesmas Babulu dengan mengatakan, kamu jangan tulis karena ini sudah ada inpres dan mau dikerjakan dalam ini tahun, kamu tulis saya bunuh kamu," lanjut dia.
Editor : Sefnat Besie