IDI Palembang Periksa Seorang Dokter atas Dugaan Pencabulan Istri Pasien

PALEMBANG, iNewsTTU.id- Seorang dokter berinisial MY yang diduga terlibat dalam kasus pencabulan terhadap istri seorang pasien, menghadiri panggilan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di wilayah provinsi dan cabang Kota Palembang pada hari Rabu (28/2/2024).
Ketua MKEK Wilayah Provinsi dan Cabang Palembang, Anang Tribowo, mengonfirmasi bahwa Dr. MY telah memberikan klarifikasi mengenai kasus hukum yang menimpanya. Pemeriksaan dilakukan selama hampir dua jam, dimulai pada pukul 09.00 WIB dan selesai pada pukul 10.45 WIB.
"Kami memanggilnya untuk memberikan klarifikasi. Dia hadir dan kooperatif selama pemeriksaan," ujar Anang.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi IDI, termasuk Ketua IDI Cabang Palembang, Ketua IDI Provinsi Sumsel, Sekretaris IDI, Ketua Dokter Ortopedi, dan Ketua Pembela Anggota MKEK Cabang Palembang. Mereka mengambil keterangan untuk mendalami dugaan pelecehan yang dialamatkan kepada Dr. MY.
Dr. MY membantah semua tuduhan pelecehan terhadap istri pasien berinisial TF. Menurutnya, saat kejadian, ia sedang memberikan suntikan penghilang rasa nyeri dan vitamin kepada suami pasien.
"Tidak ada kebenaran dalam tuduhan tersebut. Bahkan tidak ada kasus di mana saya membuka resleting korban," ungkap Dr. MY.
Sementara itu, Ketua MKEK Anang Tribowo menyatakan bahwa pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Ia menolak memberikan banyak komentar terkait laporan yang dibuat oleh TF di Polda Sumsel.
Sebelumnya, RS Bunda Medika Jakabaring memberikan pernyataan terkait dokter ortopedi yang dilaporkan ke polisi. Dokter berinisial MY tersebut merupakan dokter di RS BMJ.
"Namun, korban bukanlah pasien dari RS BMJ. Istri korban adalah pasien dari RS BMJ," kata Liza, juru bicara RS Bunda Medika Jakabaring.
Proses penyelidikan dan klarifikasi terus berlanjut, dan masyarakat menantikan hasil akhir dari proses hukum yang sedang berjalan
Editor : Sefnat Besie