ATAMBUA, iNewsTTU.id- Angka perlintasan WNI dan WNA di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain terhitung cukup ramai. Per harinya bisa menembus rata-rata 500 hingga 800 orang. Saat akhir pekan seperti hari Jumat dan Sabtu, angka perlintasan bahkan bisa mencapai 600 hingga 1000 orang per hari.
Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone mengapresiasi para petugas Imigrasi yang bertugas di perbatasan Negara. Kendati sarana prasarana dan jumlah SDM terbatas, para petugas tetap mengupayakan pelayanan terbaik ditengah ramainya perlintasan WNI dan WNA dari atau menuju Timor Leste. Mengingat, jumlah petugas Imigrasi di PLBN Motaain hanya 6 orang setiap kali shift piket.
"Jaga kesehatan agar bisa terus optimal memberikan pelayanan keimigrasian di pintu masuk Negara. Selain itu, junjung tinggi integritas dan harus profesional," ujarnya.
Menurut Marciana, Motaain telah menjadi penghubung antara Indonesia dan Timor Leste sejak 1998. Selain perlintasan orang, arus pengiriman barang melalui PLBN Motaain juga cukup tinggi dengan rata-rata 20 truk yang melintas per hari.
Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di Atambua, Kabupaten Belu, NTT. Sejalan dengan itu, pemeriksaan keimigrasian juga harus dilakukan dengan teliti dan cermat untuk mencegah masuknya Orang Asing tanpa dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku. Termasuk mencegah tindak kejahatan seperti perdagangan orang atau penyelundupan orang.
"Dokumen perjalanan seperti paspor wajib dilakukan clearance sebanyak dua kali. Yakni saat keluar dari Indonesia dan saat masuk Timor Leste," jelasnya.
Dari PLBN Motaain, Marciana kemudian menuju Pos Lintas Batas Tradisional Turiskain. Kondisi sarana dan prasarana Pos Imigrasi di Turiskain bisa dikatakan lebih memprihatinkan.
Editor : Sefnat Besie