KUPANG,iNewsTTU.id-- Sebuah baliho berukuran besar bergambar Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo diturunkan oleh seorang warga di Lasiana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (06/08/2023).
Pada baliho ini nampak gambar Presiden Joko Widodo bergandengan dengan Calon Presiden Ganjar itu terpaksa diturunkan karena dipasang di papan reklame milik warga Lasiana bernama Ako Giri tanpa izin.
Ako Giri mengaku, selama ini papan besi yang didirikan di halaman rumahnya itu kosong tanpa reklame. Namun pada 3 Agustus subuh, tetangganya yang membuka usaha 24 jam mengaku, melihat sekelompok orang bercadar memasang baliho bergambarkan Ganjar Pranowo dan Joko Widodo.
Setelah memanjat dan memasang baliho di papan reklame tersebut, sekelompok orang itu langsung pergi meninggalkan lokasi. Karena tidak ada konfirmasi, siang tadi Ako Giri memutuskan untuk mencopot baliho itu dari papan reklame miliknya.
"Ini papan reklame milik saya, lahan juga milik saya pribadi. Kamis pagi saya lihat kok sudah ada iklan di papan saya,dan saya sudah menunggu beberapa hari , namun tidak ada yang datang untuk konfirmasi, jadi terpaksa saya turunkan," jelasnya.
Ako, mengatakan ada saksi yang melihat sekitar enam orang memakai cadar semunya. Mereka menggunakan mobil untuk drop baliho, setelah itu turun beberapa orang untuk memasang.
"Setelah pasang baliho di papan reklame milik saya, mereka langsung pergi," tambah Ako Giri.
Ako Giri sempat berusaha untuk mengkonfirmasi baliho ini ke rekan-rekannya di partai, serta agen periklanan di Kota Kupang namun tidak ada yang mengetahui pemiliknya.
"Pemasangan iklan seperti ini kan harus diketahui Dispenda Kota Kupang, sedangkan yang ini tanpa informasi dan saya tidak tau ini tujuan untuk apa, tapi saya tidak ada urusan dengan ini, karena ini lahan saya dan saya berbisnis di sini," tegasnya.
Dia berharap dengan pencopotan baliho Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo ini bisa menyadarkan orang-orang dibalik pemasangan, bahwa sesuatu harus dilakukan secara profesional dan elegan.
"Jadi kalo memang ada yang mau pasang di tempat saya, mari kita bicarakan teknisnya karena dengan papan reklame ini saya harus berkontribusi terhadap pendapatan daerah, saya harus bayar pajak ke Kota Kupang," pungkasnya.
Editor : Sefnat Besie