get app
inews
Aa Text
Read Next : PAN Imbau Warga Waspada Hoax Menjelang Pilkada Sabu Raijua

Pemkab Sabu Raijua Target Turunkan Angka Stunting hingga 10 Persen pada 2024

Rabu, 26 Juli 2023 | 16:01 WIB
header img
Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale (kiri) menggendong balita. Pemkab Sabu Raijua target angka stunting turun menjadi 10% pada 2024 mendatang. Foto : iNewsTTU.id/ Rudy Rihi Tugu

SABU RAIJUA, iNewsTTU.id- Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua menargetkan penurunan angka stunting pada presentase 10% di tahun 2024 mendatang, dari target Provinsi Nusa Tenggara Timur yakni 12% dan dari target nasional yakni 14%.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale yang juga Ketua Tim Penanganan Stunting Sabu Raijua, di ruang kerjanya, Rabu ( 26/7/2023).

" Kami dari pemkab terus berupaya menekan angka stunting di Sabu Raijua, berdasarkan data pada tahun 2021 angka stunting di sini pada angka 24 %, lalu pada tahun 2022 sudah turun menjadi 18 %, dan pada awal 2023 turun lagi menjadi 17%.

Kami menargetkan pada tahun 2024 nanti angka stunting di Sabu Raijua turun menjadi paling rendah 10% dari target pemerintah Provinsi NTT yakni 12% dan target nasional yakni 14%.

Untuk itu kami sedang berupaya keras dengan berbagai langkah dan upaya lewat kerjasama dengan stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan, Kampus, bahkan para Camat dan Kepala Desa yang membidangi hal ini, bahkan kami sedang menyiapkan penimbangan pada bulan agustus nanti guna memantau perkembangan anak- anak kami," ujarnya.

Yohanis juga menambahkan bahwa saat ini semua metode digunakan untuk akselerasi dan sinkronisasi penanganan stunting, seperti dari tiap Organisasi Perangkat Daerah ( OPD) mengadopsi Peraturan Desa ( Perdesa) dengan Gerakan Hati Untuk Sabu Raijua " Hela'u ad'de tu hawu raijua".

Lalu ada juga sosialisasi dan bantuan gizi lewat gerakan sayang ibu tentang bagaimana seorang ibu bisa memberikan perhatian kepada anak- anaknya guna mencegah stunting.

"Semua OPD sekarang menyisihkan dana dari operasional mereka untuk penanganan stunting, kita contohkan saja dana desa misalkan Rp1 miliar pertahun berarti sepuluh persennya atau Rp100 Juta dari dana itu untuk penanganan stunting.

Bahkan beberapa desa memberikan makanan tambahan selama 3 bulan bagi anak- anak untuk mencegah stunting, kami juga terbantu dengan adanya bantuan dari beberapa yayasan kemanusiaaan dan juga bantuan dari Pusat Pengembangan Anak ( PPA) yang turut membantu memberikan makanan tambahan bagi anak- anak kami," tutupnya.(*)

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut