get app
inews
Aa Text
Read Next : Aktivis Hukum Apresiasi Janji Pemda TTU Perjuangkan Nasib PTT dalam Seleksi PPPK

Sejak Didirikan SMAK Fides Quaerens Intellectum Kefamenanu Memulai Aktivitas Sekolah Pukul 5 Pagi

Jum'at, 17 Maret 2023 | 19:37 WIB
header img
Kepala SMAK FQI Kefamenanu, Pater Jose Alexander Nitsae, OFMConv . iNewsTTU.id/ Isto Santos

KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Belum lama ini Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) heboh dengan kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi yang diperuntukan bagi sekolah bertaraf SMA yang dinilai tidak wajar.

Tentu saja mengundang pro dan kontra. Yang pro beralasan dapat membentuk dan membiasakan siswa untuk beraktivitas sejak dini dan sementara yang kontra beranggapan dapat berdampak pada gangguan psikis dimana kurangnya jam istrahat.

Tidak hanya itu, rentannya kasus kekerasan seksual pada remaja putri dikarenakan jam masuk sekolah yang dinilai masih terlalu subuh (gelap) sehingga menimbulkan kekuatiran orangtua.

Sementara di SMAK Fides Quaerens Intellectum (FQI) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) memulai aktivitas sekolah pukul 05.30 Wita bukanlah hal yang baru pasalnya sejak sekolah tersebut di dirikan pada tahun 2006 telah melaksanakan aktivitas sekolah pukul 5 pagi.

Meski siswa diwajibkan tinggal di asrama, namun kebiasaan disiplin menjadi hal utama dan tidak ada alasan untuk berleha-leha karena dituntut untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Siswa dibiasakan beraktivitas mulai dari bangun pagi pukul 4 pagi, pukul 5 pagi beribadah setelahnya siswa kembali ke asrama untuk makan pagi dan tepat pukul 6.45 Wita sudah harus melakukan apel pagi dan apel pagi selama 15 menit serta pukul 7 Wita dimulai proses KBM di kelas.

Hal itu disampaikan oleh Kepala SMAK FQI Kefamenanu, Pater Jose Alexander Nitsae, OFMConv saat ditemui pada Kamis, (16/03/2023).

"Sehingga ketika Gubernur NTT lewat Dinas Pendidikan mengeluarkan program ini, sebenarnya untuk Kita sangat mendukung karena untuk kita bukan sesuatu yang baru tetapi sudah menjadi habitus dan anak-anak sudah terbiasa," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan masuk sekolah pukul 5.30 Wita pasalnya ada banyak hal positif yang dialami, seperti siswa akan terbiasa dan terbawa bangun pagi saat berada di jenjang perguruan tinggi atau berada ditengah masyarakat.

Hingga kini pihaknya belum temukan kasus yang berkaitan dengan bangun pagi berdampak terhadap psikis anak tetapi justru banyak anak yang memiliki prestasi bagus.

"Sejauh yang Saya mengerti, bukan berarti kegiatan belajar mengajar (KBM) itu dimulai pada saat jam itu (pukul 5 pagi). Seperti Kita disini, KBMnya tetap normal pukul 7 pagi tetapi kebaktian pagi di Gereja termasuk aktivitas sekolah," ungkapnya.

Pastor Paroki Sasi itu menjelaskan, orangtua dimana saja pastinya menginginkan anaknya bangun pagi dengan melakukan pekerjaan rumah misalkan menyapu, masak dan aktivitas lainnya yang membantu orangtua.

"Saya pikir ini sesuatu yang positif. Mungkin karena hal baru makanya tanggapan atau respon orang itu berbeda-beda soal waktu dan itu wajar tetapi dengan pengelaman kita alami dengan kita di asrama, itu sangat positif," jelasnya.

Ia melanjutkan, selain mengajari anak-anak aktivitas pagi, pihaknya juga mengajari anak-anak bersyukur kepada Tuhan berupa perlindungan selama istrahat malam dan sekaligus meminta berkat Tuhan atas aktivitas yang akan berlangsung sepanjang hari ini.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut