get app
inews
Aa Text
Read Next : Uskup Bogor Tolak Pengangkatan sebagai Kardinal, Takhta Suci Vatikan Angkat Bicara

Sebelum Kunjungan Paus Fransiskus ke Kongo, Teroris Serang Gereja Pentakosta dan 14 Orang Tewas

Rabu, 18 Januari 2023 | 06:36 WIB
header img
Paus Fransiskus berdoa bagi korban serangan teroris di Gereja Pentakosta, Kongo (Foto: Istimewa).

VATIKAN, iNewsTTU.id- Paus Fransiskus mengungkapkan belasungkawa atas para korban serangan terhadap sebuah Gereja Pantekosta di Republik Demokratik Kongo dalam sebuah telegram yang dikirim pada hari Selasa, (17/01/2023).

Diketahui Paus Frasiskus bersiap untuk mengunjungi Republik Demokratik Kongo pada 31 Januari hingga 3 Februari, serangan kekerasan terus menyebabkan banyak warga sipil tewas atau terluka, terutama di bagian timur negara Afrika Tengah itu.

Dalam serangan terbaru, tersangka teroris membom Gereja Pantekosta di timur kota Kasindi pada hari Minggu, (15/01/2023).

Diketahui, pada saat itu ada ratusan jemaah telah berkumpul untuk menyambut anggota baru ke komunitas dalam pembaptisan. Namun, tiba-tiba sebuah ledakan mengguncang halaman gereja, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 40 lainnya.

Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), yang bersekutu dengan ISIS diduga bertanggung jawab atas serangan itu.

Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin menandatangani telegram yang ditujukan kepada Pendeta André Bokundoa-Bo-Likabe, Presiden Gereja Kristus di Kongo.

“Saya sedih mengetahui serangan terhadap sebuah gereja Pantekosta di Kasindi, yang menyebabkan kematian orang tak bersalah,” ujar Paus Fransiskus dalam telegram tersebut.

Dia juga mengungkapkan belas kasih dan kedekatannya dengan semua keluarga yang terkena dampak tragedi itu.

"Saya berdoa kepada Kristus, Tuhan kehidupan, agar mereka yang terkena dampak dapat penghiburan dan kepercayaan kepada Tuhan, dan memohon kepada mereka karunia perdamaian," harapnya.

Dekade kekerasan
Kekerasan telah merenggut banyak nyawa di Kongo timur selama beberapa dekade, dengan lebih dari 120 kelompok bersenjata dan milisi aktif di wilayah tersebut.

Menurut PBB, setidaknya 6 juta orang telah terlantar akibat kekerasan, banyak di antaranya menghadapi kerawanan pangan yang ekstrim.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut