Benarkah, Penghuni NTT, Timor Leste dan Maluku Keturunan Melanesia-Austronesia?

JAKARTA, iNewsTTU.id - Benarkah, Keturunan Melanesia-Austronesia Adalah Penghuni NTT, Timor Leste dan Maluku? mari kita ikuti asal usul tiga wilayah itu termasuk dengan Papua.

Pada masa lampau, nenek moyang suku-suku Melanesia menghuni Pulau Jawa, yakni ras Proto Melanesia yang disebut Homo Wajakensis.

Baca Juga

Pria Gendut di Negara ini Jadi Rebutan Wanita Cantik, Simak Alasan Mereka

Akibat mengalami pembauran dengan pendatang-pendatang baru yang terus mendesak wilayah hunian, sebagian dari mereka mengungsi ke arah timur dan lainnya membaur dengan ras pendatang baru hingga identitas Melanesia mereka hilang.

Sementara itu, mereka mengungsi ke timur dan belum sempat mencapai Papua, terkejar east drift ras Austronesia (Melayu) dan dicampur kawini. Keturunan mereka yang berdarah campuran Melanesia-Austronesia(Melayu) inilah yang menghuni pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur, Timor Leste dan Maluku.

Kemudian, bangsa Melanesoid bergeser ke sebelah Timur Indonesia setelah kedatangan bangsa Melayu Tua. Bahkan, di beberapa tempat ada yang mengalami percampuran dengan ras Melayu Tua. Catatan lain, sebagian besar ras Melanesia terdapat di Indonesia atau sekitar 80 persen dari jumlah penduduk.

Baca Juga

Daftar Cakades di Desa Letneo TTU, Mantan Wartawan Diantar Perwakilan 8 Suku

Data ini diungkap Profesor Harry Truman Simanjuntak, Arkeolog senior dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang menulis buku 'Diaspora Melanesia di Nusantara'.

Disebutkan pusat ras Melanesia terbagi atas tiga wilayah yang berkembang di Nusantara, Melanesia Barat dan Australia. Melanesia Barat, khususnya di wilayah pulau besar, tersebar di Papua dan Papua Nugini. Kemudian menyebar hingga Maluku, Maluku Utara dan wilayah di sekitarnya.

Hingga akhirnya, pada masa kemerdekaan, kedua ras yang mendiami Nusantara ini bersatu dalam NKRI dan menciptakan pertautan biologis dan kultural sampai saat ini.

Lalu, apakah orang Papua keturunan Afrika? Hal ini menarik untuk diketahui tentang asal usul orang Papua, provinsi yang berada di paling Timur Indonesia.

Dalam konstitusi disebutkan, berdasarkan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua Orang Asli Papua (OAP) merupakan orang yang berasal dari rumpun ras Melanesia.

Melanesia merupakan gugusan pulau di wilayah Indonesia Timur, termasuk Papua.

Ras terbesar yang mendiami wilayah ini yakni Melanesoid. Suku bangsa Melanesia memiliki ciri berkulit hitam, hidung lebar, rambut hitam keriting serta tubuh tegap.

Hampir sama secara fisik dengan suku bangsa di Papua yang punya arakteristik berbadan besar, berkulit hitam serta memiliki rambut keriting.

Ini merupakan ciri ras melanesia yang hidup di Pulau Papua dan menjadi suku asli.

Bangsa Melanesia yang menjadi nenek moyang Papua diperkirakan sudah lama menetap di kepulauan Nusantara, jauh sebelum bangsa lain berdatangan ke Indonesia.

Bangsa melanesoid atau disebut Papua Melanesoid termasuk dalam ras Negroid. Orang Papua dikenal punya semangat menjaga tradisi dan kearifan lokal.

Ada yang beranggapan Papua berbeda dengan ras rata-rata penduduk di wilayah Indonesia Tengah dan Barat.

Namun hal ini dapat dijawab oleh buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto yang menjelaskan data Lembaga Eijkman soal penghuni kepulauan nusantara di masa lampau yaitu Homo Erectus asal Afrika yang datang sekitar 70.000-60.000 tahun lalu dan Homo Sapiens asal Afrika yang datang sekitar 50.000-40.000 tahun lalu.

Keturunan Homo Erectus asal Afrika ini belakangan disebut ras Melanesia. Sementara itu, keturunan Homo Sapiens yang asal Asia disebut ras Austronesia.

Ras Melanesia yang tersebar dalam berbagai suku-suku sejak 70.000 tahun SM sudah menghuni Papua, Nugini Australia dan pulau-pulau di Pasifik seperti Bismarck, Solomon, New Caledonia dan Fiji.

Melanesia di Nusantara ini dapat ditelusuri melalui temuan-temuan yang memperlihatkan adanya kesamaan dan masih bertahan hingga saat ini.

Nah, itu sekilas tentang asal usul asal mula penduduk di NTT, Timor Leste dan maluku dan juga Papua, semoga bisa menambah referensi pengetahuan anda.

Editor : Sefnat Besie