Ini Daftar 7 Presiden Indonesia yang Berhutang di Luar Negeri untuk Kepentingan Bangsa

Selain dari Uni Soviet, Indonesia juga mendapat pinjaman dari US Exim Bank. Indonesia mendapat pinjaman sebesar USD6,9 juta untuk Semen Gresik, 5 juta dollar AS untuk pembelian pesawat Lockheed Electra, dan USD47,5 juta untuk Pusri dan PLTU di Surabaya tahun 1960.
Tak berhenti sampai disitu, selanjutnya pada periode 1964-1965, Indonesia berutang kepada International Monetary Fund (IMF). Namun, bulan Agustus 1965, Indonesia memutuskan untuk keluar dari IMF.
Saat era Soekarno berakhir, Orde Lama tercatat mewariskan utang luar negeri Indonesia sebesar USD2,4 miliar atau 29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada waktu itu. Total utang tersebut adalah utang luar negeri Indonesia ke negara-negara maju.
2. Era Presiden Soeharto
Utang luar negeri yang dimiliki Indonesia pada era Presiden Soeharto sebanyak Rp551,4 triliun. Sementara pada masa itu PDB sekitar Rp955,6 triliun. Namun di era Soeharto, utang luar negerinya lebih cenderung pada blok barat dan dari lembaga asing misalnya Bank Dunia dan IMF.
3. Era Presiden B.J. Habibie
Pada era Presiden B.J.Habibie tercatat menjadi presiden yang membuat utang luar negeri Indonesia menjadi lebih banyak dengan waktu yang sangat singkat. Rasio utang kepada PDB berada hingga level 85,4% sehingga membuat utang di era presiden Habibie sebesar Rp938,8 triliun dan PDB di waktu itu hingga Rp1,099 triliun.
4. Era Presiden Gus Dur
Editor : Sefnat Besie