get app
inews
Aa Read Next : Polisi Ungkap Kronologi Siswi SMA Ngada Melahirkan di Tempat Magang Kupang, Bayi Ditemukan Meninggal

8 Racun Hewan Termahal dan Paling Mematikan di Dunia, Nomor 3 Harganya Setengah Triliun Rupiah

Selasa, 20 September 2022 | 15:15 WIB
header img
deret racun hewan termahal dan paling mematikan di dunia

3. Kalajengking Deathstalker


Hewan dengan racun termahal di dunia, satu diantaranya Kalajengking deathstalker. Foto: freepik

Racun kalajengking deathstalker adalah yang paling mahal di dunia dengan harga sekitar USD39 juta atau Rp581,4 miliar atau sengeah troiliun rupiah per galon.

Padahal sengatan seekor kalajengking deathstalker 100 kali lebih mematikan dari sengatan lebah.

Racun kalajengking deathstalker sangat mahal karena sulit untuk mendapatkannya, dari satu ekor kalajengking hanya menghasilkan 2 miligram racun terbaik.

Meski sangat berbahaya, beberapa jenis tertentu justru memiliki racun yang bisa digunakan untuk kepentingan medis.

Racun kalajengking deathstalker bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti radang usus, rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis. Maka dari itu, harga racunnya pun sangat mahal.

4. Ular Coklat Australia

Berbeda dengan ular karang, ular coklat Australia (Pseudonaja) sangat berbisa dan dianggap sebagai salah satu ular paling berbahaya di dunia. Bahkan ular yang kecil dapat memberikan dosis yang fatal bagi manusia.

Di pasaran, satu gram racun ular coklat Australia berharga sekitar USD4.000 atau Rp59,9 juta per gram. Cairan racun yang mematikan itu digunakan dalam produksi antivenom dan penelitian laboratorium. 

5. Ular Gurun Adder

Berasal dari Australia, ular desert death adder (Acanthophis pyrrhus) hadir dalam dua warna yang berapi-api, merah bata dan kuning. Ini merupakan salah satu ular darat paling ganas di dunia.

Racun yang menyerang sarat neurotoksin penyebab kematian berharga sekitar USD3.000 atau Rp44,9 juta per gram.

Racun ular ini dilaporkan telah memicu pengembangan alat diagnostik dan obat-obatan yang berguna. 

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Berita iNews Ttu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut