KUPANG, iNews.id--Lomba dayung di Laut adalah hal biasa, namun pemandangan tak biasa atau terbilang unik tapi seru apabila lomba dayung itu berlangsung dalam embung.
Nah..lomba dayung dalam embung ini berlangsung di Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, NTT dan diikuti oleh 27 tim dayung tradisional Desa Letbaun dan sekitarnya.
Lomba dayung sampan tradisional ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Nusa Tenggara Timur, memanfaatkan embung bantuan pemerintah pusat. Oleh karenanya, warga pun memenuhi lokasi untuk menyaksikan secara langsung.
Pada babak penyisihan enam sampan yang disediakan oleh panitia dilepas. Keseruan terlihat saat para peserta berebutan jalur yang dilalui. Tabrakan antar perahu pun tak terhindarkan, namun peserta tetap berusaha mencapai garis finish.
Selain untuk memeriahkan HUT Ke-77 Republik Indonesia, lomba yang diselenggarakan pemuda karang taruna dan pemerintah Desa Letbaun ini, untuk mendukung program pemerintah Provinsi dan Kabupaten tentang pengembangan pariwisata dalam segala bidang.
Para juara diganjar hadiah jutaan rupiah dan sejumlah hadiah hiburan menarik lainnya. Sedangkan penonton yang datang dari desa tetangga diberikan quiz, yang berhasil menjawab pertanyaan diberikan hadiah oleh panitia.
Kepala Desa Letbaun, Charles H. Bising mengatakan, embung yang menjadi tempat pergelaran lomba dayung merupakan yang terbesar di Pulau Semau.
Menurutnya, olahraga ini ternyata disukai oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan berjubelnya masyarakat dari 14 desa di dua kecamatan, yang datang untuk menonton.
Ia menambahkan, lomba ini baru direncanakan pekan lalu, namun karena semangat pemuda karang taruna dan mahasiswa KKN dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, panitianya terbentuk hingga pergelaran pun berjalan seusia dengan rencana.
"Masyarakat merindukan atraksi kreatif dan hiburan jenis ini. Masyarakat haus akan hiburan dan untuk itu kami selenggarakan bagi masyarakat. Ini juga berlangsung masih dalam semangat kemerdekaan," katanya, Minggu (28/8).
Setelah lomba dayung sampan, Carlens H. Bising berencana akan menyelenggarakan lomba memancing dan berenang di embung tersebut. Karena sebelumnya di embung Uikiban telah dilepas bibit ikan nila sebanyak 4.000 ekor.
"Konsep saya ke depan, embung yang biasanya dikenal sebagai sumber pengairan akan dikembangkan menjadi tempat wisata air tawar, agar bisa diadakan lebih banyak kegiatan dan hiburan kerakyatan disini," jelasnya.
Mantan Wartawan ini mengatakan kedepan, dirinya selaku kepala desa akan merubah wilayah itu mejadi kunjungan wisata menarik.
"Desa ini terkenal dengan kekeringan, namun hari ini dan kedepan saya akan merubah menjadi tempat kunjungan wisata menarik, selain pantai Bahansalit yang ada di desa kami," tambahnya.
Editor : Sefnat Besie