get app
inews
Aa Read Next : Kapal Hati Raihawu Rusak Apa Sebabnya

Sandi Tinggalkan ASN Demi Warga Pedalaman TTS yang Tak Mampu

Kamis, 30 Juni 2022 | 10:26 WIB
header img
Sandi Rupidara (Paling Kiri) saat membantu warga Desa Pusu Kecamatan Amanuban Barat mendapatkan air bersih dari sumur bor. (Foto.Ist)


SOE, iNewsTTU.id-- Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi yang diidamkan banyak rakyat di negeri ini, karenanya banyak orang berlomba-lomba agar lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS agar bisa mengabdi kepada negara Indonesia sebagai PNS dan mendapat gaji serta tunjangan setiap bulannya.

Namun hal berbeda justru dilakukan oleh Sandi Mathias Rupidara, warga Kampung Rote, Kecamatan Kota So'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ia rela menanggalkan statusnya sebagai ASN dan mengabdi lewat Yayasan Pelita Kehidupan Masyarakat atau YPKM yang didirikannya sejak 2014 lalu untuk membantu warga desa di pinggiran TTS lewat berbagai bantuan, diantaranya bantuan bedah rumah, bantuan sumur bor, bantuan sembako, bantuan pendidikan serta berbagai bentuk bantuan lainnya guna membantu warga untuk menìngkatkan taraf hidup mereka.

Sandi menuturkan, ia nekad mengambil keputusan untuk berhenti menjadi ASN karena ada panggilan kuat dari dalam hati untuk melayani sesama, tanpa bermaksud menganggap bahwa profesi ASN juga tidak melayani masyarakat, namun ia merasa lebih bebas bergerak untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dengan waktu yang lebih dinamis.

" Saya memilih berhenti jadi ASN karena panggilan hati dan jiwa saya yang kuat untuk lebih melayani masyarakat, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada rekan-rekan ASN, profesi kita sama mulianya, Tapi saya merasa bisa lebih menggunakan waktu secara leluasa untuk menjangkau orang- orang di desa- desa dan membantu mereka secara langsung". Ujar Sandi demikian sapaan akrabnya.

Ia juga bercerita awal mula ia mulai masuk keluar kampung-kampung di pedalaman TTS bukanlah hal yang mudah, namun berkat tekad yang kuat serta yakin akan penyertaan Tuhan padanya, ia terus melangkah membantu warga yang membutuhkan bantuan.

Bahkan ia berkisah ada seorang janda miskin yang sudah lansia tinggal di Ume Khubu ( Rumah Bulat Khas TTS:red) dimana atap rumah tersebut sudah rusak, di tambal dengan kardus, daun pisang, daun kelapa, karung semen,dll, janda lansia ini tinggal seatap bersama babi peliharaannya dan ketika hujan datang janda ini hanya bisa duduk berlindung di sisi rumah yang tidak bocor, dan janda ini akan tetap bertahan selama hujan di sisi tersebut sampai hujan mereda. hal itu membuatnya sangat terharu sehingga ia bersama tim relawan YPKM membantu membuat rumah layak huni bagi janda ini.

" Tidak mudah memang bagi saya dan istri bersama teman- teman relawan masuk keluar kampung, kita tahu sendiri Kabupaten ini begitu luas bahkan ada beberapa desa yang aksesnya sangat sulit untuk kami lalui, tapi itulah kalau kita sudah berkomitmen pada Tuhan untuk membantu sesama lewat talenta kita, maka harus kita lakukan, banyak hal luar biasa yang kami temui seperti ada janda lansia miskin yang mohon maaf tinggal di rumah bulat bersama babi peliharaannya dan kami merasa sangat terharu akan keadaannya sehingga kami membantu membuat rumah layak huni lansia tersebut". Tambahnya.

Kini Yayasan Pelita Kehidupan Masyarakat yang didirikannya telah menjadi salah satu motor penggerak kehidupan ekonomi warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan, bahkan dibeberapa Desa, program bantuan sumur bor telah berhasil membangkitkan ekonomi masyarakat baik lewat pertanian maupun budidaya ikan air tawar.

Yakub Nenohai ( 50 ) warga desa Nifukani, Kecamatan Amanuban Barat adalah seorang petani yang merasakan betul perubahan besar lewat berbagai program yang di prakarsai oleh Sandi Rupidara, kini ia dan warga desa setempat dapat bertani sayur dan beternak ikan tanpa harus kuatir akan pasokan air, berkat bantuan sumur bor yang di berikan oleh Yayasan Pelita Kehidupan Masyarakat ini.

" Dulu kami susah air, untuk ambil air harus jalan jauh beberapa kilometer namun sekarang kami tinggal beli selang air dan sambung saja dan bisa menanam sayur dan beternak ikan lele, sehingga kehidupan ekonomi kami mulai lebih baik". Jelas Yakub.

Sandi Rupidara juga tak lupa berterima kasih kepada para donatur yang telah membantunya untuk membuat berbagai program demi membantu kebutuhan mendasar warga yang belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

" Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu kami untuk menolong saudara- saudara kita yang ada di pelosok TTS, semoga kita dapat terus bekerja bersama membangun kabupaten ini ke arah yang lebih baik". Pungkas Sandi sambil tersenyum. (* )

 

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut