KUPANG, iNewsTTU.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Kupang mencatat sebanyak 173 kejadian gempa bumi terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya selama periode Desember 2025. Dari seluruh kejadian tersebut, satu gempa dilaporkan dirasakan oleh masyarakat.
Berdasarkan analisis BMKG, aktivitas kegempaan pada periode ini didominasi gempa bermagnitudo kecil, yakni magnitudo kurang dari 4,0 sebanyak 171 kejadian.
Sementara dari sisi kedalaman, sebagian besar gempa tergolong gempa dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer, tercatat sebanyak 120 kejadian.
BMKG juga mencatat, gempa bumi lebih banyak terjadi di wilayah laut dibandingkan daratan. Sebanyak 132 kejadian gempa terjadi di laut, sedangkan 41 kejadian lainnya terjadi di darat.
Dari sisi frekuensi harian, tanggal 14 Desember 2025 menjadi hari dengan jumlah kejadian gempa paling tinggi, yakni 35 kejadian gempa bumi dalam satu hari.
Adapun wilayah dengan aktivitas gempa terbanyak berada di Pulau Timor, dengan total 52 kejadian gempa bumi sepanjang periode tersebut.
Stasiun Geofisika Kupang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Cegah penyebaran hoaks terkait gempa bumi dan tsunami dengan selalu memperbarui informasi resmi dari BMKG. Masyarakat diharapkan tetap siaga dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” imbau BMKG.
Bagi masyarakat yang memiliki saran, kritik, maupun pertanyaan terkait informasi kegempaan, BMKG membuka layanan komunikasi melalui media sosial Stasiun Geofisika Kupang.
Masyarakat juga dapat mengikuti akun resmi Facebook, Instagram, dan Twitter @stageofkupang untuk memperoleh informasi terbaru dan terpercaya.
BMKG berharap informasi ini dapat menambah kewaspadaan dan pemahaman masyarakat terhadap kondisi kegempaan di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
