Jakarta,iNewsTTU.id-- Sejarah baru ditorehkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. Untuk pertama kalinya, TTU tampil dalam pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, Inacraft October 2025, yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 30 September–5 Oktober 2025.
Ajang prestisius ini menghadirkan 843 stan yang diikuti oleh 729 peserta individu, 199 instansi pemerintah, 25 BUMN, serta 19 negara sahabat. Bahkan panitia menambahkan 62 stan khusus kuliner Nusantara (Talam). Di tengah gegap gempita pameran internasional ini, untuk pertama kalinya bendera TTU berkibar melalui produk-produk lokal unggulan.
Dekranasda TTU mengutus Elisabeth Endang Sri Susilowati, istri Wakil Bupati TTU, bersama perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta delapan pelaku UMKM binaan. Mereka hadir membawa identitas khas TTU: mulai dari minyak rempah tradisional, tas tenun, busana, hingga berbagai kerajinan berbasis tenun ikat.
“Kedepan, kami akan mengikuti pameran Inacraft secara rutin, dua kali setahun, Februari dan Oktober. Semua produk yang kami bawa adalah murni karya UMKM TTU,” tegas Ketua Dekranasda TTU, Andina Winantuningtyas, kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).
Menurut Andina, partisipasi ini bukan sekadar pameran, melainkan gerbang promosi dan jejaring pasar internasional. Produk yang sebelumnya hanya dikenal lokal kini berpeluang menjangkau pembeli nasional hingga mancanegara.
“Harapan ini bukan sesuatu yang muluk. Setelah saya sendiri terjun mendesain tas khas TTU, banyak undangan datang, dimulai dari Osaka pada Agustus lalu. Sekarang kami bahkan sudah diproses untuk tampil di tiga negara Eropa,” ungkapnya.
Ia menekankan, keikutsertaan TTU di Inacraft adalah bukti konsistensi pemerintah daerah dalam mendukung ekonomi kreatif berbasis budaya. Bagi masyarakat TTU, tenun ikat bukan sekadar produk ekonomi, melainkan warisan leluhur. Melalui pameran, warisan ini mendapat wajah baru yang lebih modern tanpa kehilangan identitas.
“Poin pentingnya adalah jangan pernah lelah menciptakan karya. Teruslah bergerak. Karena jika kita bertemu dengan orang dan kesempatan yang baik, segala sesuatu yang baik bisa terjadi,” imbuhnya penuh semangat.
Andina menegaskan, momentum ini tidak akan berhenti di Jakarta. Dekranasda TTU telah menyiapkan lebih banyak produk inovatif yang tetap berpijak pada akar budaya, agar semakin banyak panggung nasional dan internasional bisa diraih.
“Partisipasi Dekranasda TTU dalam Inacraft 2025 menegaskan bahwa kerajinan lokal dari perbatasan NTT punya daya saing tinggi. Dengan konsistensi, dukungan pemerintah, dan kreativitas pengrajin, produk TTU bisa menembus pasar dunia,” tandasnya.
Sebagai catatan, Inacraft selalu menjadi etalase utama kerajinan Nusantara. Pameran kali ini bahkan melibatkan peserta dari 19 negara. Artinya, TTU kini langsung bersentuhan dengan pasar global, sebuah langkah maju yang sebelumnya hanya menjadi wacana.
Di balik stan sederhana yang mereka dirikan, ada kebanggaan besar: karya dari perbatasan negeri akhirnya hadir di panggung internasional.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait