KUPANG,iNewsTTU.id-- Kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 11 siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Lilibai harus dilarikan ke Rumah Sakit Leona setelah mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap menu makan siang dari program MBG, Rabu (24/9).
Menurut informasi yang dihimpun, makanan yang diduga menjadi penyebab utama keracunan adalah nasi yang sudah basih dan telur rebus berwarna hitam. Kedua menu tersebut dikonsumsi siswa dalam jam makan siang yang disediakan di sekolah.
Salah satu korban, Rey, siswa kelas V, mengaku mulai merasa mual dan sakit perut beberapa saat setelah makan. Kondisinya semakin memburuk hingga hampir pingsan sebelum akhirnya mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
“Saya rasa mual dan sakit perut setelah makan di sekolah. Saya kapok, tidak mau lagi makan dari program MBG itu,” ungkap Rey dengan wajah pucat.
Sementara itu, Kepala SDI Lilibai, Jhon Tuban, membenarkan adanya insiden tersebut. Namun, ia mengaku saat kejadian dirinya sedang tidak berada di sekolah.
“Saya mendapat telepon dari guru bahwa beberapa siswa keracunan usai konsumsi makanan MBG. Saat ini mereka masih dirawat di rumah sakit,” ujar Jhon.
Hingga berita ini diturunkan, sebelas siswa korban keracunan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Leona. Pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi terkait kondisi terakhir para siswa.
Kasus ini menambah daftar panjang insiden keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis di NTT. Masyarakat berharap pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait kualitas bahan pangan dan pengawasan distribusi makanan agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
