Soe, iNewsTTU.id— Di tengah semarak perayaan Paskah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Wakil Ketua Komisi I DPRD TTS, Yerim Yos Fallo, memilih merayakannya dengan cara yang berbeda.
Hanya mengenakan sendal jepit dan kaos oblong,Politisi muda dari PDI Perjuangan ini turun langsung menyapa dan memberikan bantuan kepada masyarakat di wilayah pedalaman Pukakbat, Desa Oehela, Kecamatan Batuputih, Jumat (18/4/2025).
Yerim mengunjungi Persekutuan Doa Nekmese, sebuah komunitas doa sederhana yang terus berkembang di tengah keterbatasan akses. Dalam kunjungannya tersebut, ia menyerahkan bantuan berupa 50 sak semen dan 75 lembar seng yang diperuntukkan bagi pembangunan atap rumah doa setempat. Bantuan ini disambut dengan penuh sukacita oleh masyarakat sebagai wujud nyata solidaritas dan kasih dalam semangat Paskah.
“Saya datang ke sini sebagai saudara dalam iman. Paskah harus kita rayakan dengan kasih yang nyata, bukan hanya dalam kata-kata,” ungkap Yerim di sela-sela kunjungannya.
Mengusung tema Paskah tahun ini, “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga,” Yerim menekankan bahwa konsep keluarga tidak hanya terbatas pada ikatan darah, melainkan juga mencakup ikatan spiritual dan sosial yang terjalin melalui kepedulian terhadap sesama.
“Bantuan ini mungkin sederhana, tapi saya percaya bahwa kasih tidak diukur dari besar kecilnya pemberian, melainkan dari ketulusan hati kita berbagi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Yerim menyoroti pentingnya memaknai Paskah sebagai momentum untuk melayani dan terlibat secara langsung dalam kehidupan masyarakat. Ia meyakini bahwa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab untuk hadir dan menjawab kebutuhan riil rakyatnya.
“Saya ingin menunjukkan bahwa politik juga bisa menjadi jalan pelayanan. Ketika kita hadir, mendengar, dan membantu, di situlah esensi kepemimpinan,” ujar politisi yang dikenal berasal dari keluarga petani ini.
“Pembangunan rumah doa ini bukan hanya soal bangunan fisik, tapi simbol dari harapan dan iman yang terus tumbuh di tengah keterbatasan,” tambahnya.
Kehadiran Yerim di tengah-tengah warga Oehela tidak hanya membawa bantuan material, tetapi juga membangkitkan semangat dan harapan baru. Di tengah kondisi geografis yang menantang, kehadirannya menjadi penyemangat yang mempererat tali persaudaraan antar umat.
“Saya percaya Paskah bukan sekadar seremoni gereja, tapi panggilan untuk menghidupi nilai-nilai Kristus dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait