Kepala Desa Beli Motor Baru dari Dana Desa, Masyarakat Pertanyakan Prioritas
Tidak hanya itu, warga juga mencurigai penggunaan dana desa yang tidak efisien, di antaranya adalah pembelian motor dinas baru jenis Versa. Padahal, motor dinas lama masih dalam kondisi layak pakai.
Warga menilai bahwa pembelian motor baru ini adalah pemborosan anggaran yang tidak diperlukan, apalagi mengingat masih banyak kebutuhan mendesak yang harus diprioritaskan.
"Tidak penting beli motor baru, itu hanya buang-buang anggaran," jelasnya.
Transparansi Pengelolaan Dana Desa Dinilai Buruk
Transparansi dalam pengelolaan dana desa juga menjadi sorotan. Tidak hanya proyek fisik yang tidak dijelaskan secara rinci, tetapi juga pengelolaan dana untuk berbagai program, seperti bantuan untuk anak stunting dan pemberdayaan masyarakat, yang dianggap tidak melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Masyarakat berharap agar pemerintah setempat segera melakukan evaluasi terhadap pengelolaan dana desa di Kaenbaun, dan menuntut adanya transparansi yang lebih baik dalam penggunaan anggaran. Mereka juga menginginkan adanya penindakan terhadap praktik KKN yang terjadi di desa tersebut.
"Sampai dengan saat ini tidak ada LPJ penggunaan dana desa kepada kami warga Desa Kaenbaun. Semua masyarakat tidak tahu tentang pengelolaan anggaran dana desa bahkan dalam proyek tidak ada papan data anggaran," tuturnya.
Kepala Desa Kaenbaun, Heribertus Taus sampai dengan saat ini belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi wartawan.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait