Bantuan Mesin Pompa Air untuk Petani TTU Diharapkan Genjot Produktivitas Padi pada Musim Tanam Kedua
KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terus berupaya meningkatkan produksi padi melalui optimalisasi areal sawah pada musim tanam kedua (MT2) tahun 2024.
Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan bantuan mesin pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Bantuan ini diberikan untuk mencapai target perluasan lahan sawah sebesar 550 hektare, sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementan.
Jibrael Pandie, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kabupaten TTU, menyampaikan bahwa 74 unit mesin pompa air telah diterima pada gelombang pertama.
Dari jumlah tersebut, 8 unit berbahan bakar diesel, sedangkan sisanya menggunakan bahan bakar Pertalite.
Tak hanya berhenti di situ, Kementan juga memberikan tambahan 61 unit pompa air yang seluruhnya berbahan bakar diesel, sehingga total bantuan mencapai 134 unit.
“Penempatan mesin pompa air ini sudah dilakukan dengan dukungan penyuluh pertanian. Mereka bekerja sama dengan petani untuk memastikan lokasi-lokasi yang tepat untuk perluasan areal sawah,” ujar Pandie.
Bantuan ini sangat penting, mengingat petani di wilayah tersebut harus memanfaatkan sumber daya air yang ada untuk memperluas sawah dan meningkatkan produksi padi.
Sampai saat ini, dari total bantuan mesin pompa, sebanyak 21 unit telah didistribusikan dan digunakan untuk mengolah 255 hektare sawah.
Pandie menambahkan bahwa 65 persen dari sawah tersebut telah ditanami padi, sementara sisanya masih dalam tahap pengolahan lahan. Selain itu, Kementan masih mengirimkan tambahan 40 unit pompa yang diharapkan akan segera membantu percepatan proses pengolahan lahan.
Peran Enam Kecamatan dalam Proyek Perluasan Sawah
Perluasan areal sawah ini tersebar di enam kecamatan di Kabupaten TTU, yaitu Noemuti Timur, Noemuti, Noebaun-Oenak, Biboki Utara, Biboki Tanpah, dan Insana Utara.
Setiap kecamatan akan memanfaatkan pompa air untuk mengelola sawah, dengan target penambahan 550 hektare lahan sawah di wilayah tersebut.
Dengan target hasil produksi padi kering mencapai 4,5 ton per hektare, diharapkan total produksi padi dari MT2 ini mencapai 2.475.000 kg.
Pandie menjelaskan bahwa tantangan utama dalam perluasan sawah ini adalah ketersediaan sumber air dan penggunaan teknologi pompa yang optimal.
“Kami berharap, dengan bantuan ini, petani bisa memanfaatkan musim tanam kedua dengan maksimal dan menghasilkan panen yang lebih baik,” katanya.
Selain itu, Dinas Pertanian juga terus mengedukasi petani agar lebih bijak dalam memanfaatkan bantuan pemerintah untuk peningkatan hasil pertanian. Perluasan sawah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membantu menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik di Kabupaten TTU.
Tantangan dan Harapan
Meskipun bantuan pompa air dari Kementan RI menjadi langkah yang positif, tantangan masih ada di lapangan, terutama terkait pemanfaatan teknologi baru oleh petani. Penyuluh pertanian diharapkan dapat terus mendampingi para petani agar pemanfaatan mesin pompa air berjalan optimal.
Dengan target yang ambisius untuk musim tanam kedua ini, pemerintah berharap produksi pangan di TTU akan meningkat signifikan dan membantu menekan impor beras di tingkat nasional. Upaya ini sejalan dengan visi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi pertanian seperti TTU.
Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan bahwa bantuan dari pemerintah benar-benar membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait