SABU RAIJUA, iNewsTTU.id-- PT Nataga Raihawu Industri (NRI) tidak akan pernah membuat kontrak kerjasama dengan Pemerintah Daerah Sabu Raijua karena PT NRI hanya membuat kontrak dengan masyarakat pengelola atau pemilik lahan, sehingga jika ada yang mempertanyakan Memorandum off Understanding (MoU) antara PT NRI dengan Pemda maka itu dipastikan sebuah kekeliruan besar padahal langkah yang dibuat PT NRI merupakan sebuah langkah untuk menutupi kegagalan atau wanprestasi pemda dalam hal pengelolaan tambak garam di sabu raijua.
Demikian disampaikan Penanggungjawab PT NRI Marthen Dira Tome saat dimintai komentarnya soal pro kontra tambak garam yang saat ini dikelola pihaknya, senin 24 Juni 2024 melalui sambungan telepon.
Kata Marthen, jika ada orang yang mempersoalkan terkait sumbangan ke Pemda, maka dapat dipastikan orang tersebut tidak tahu apa-apa atau kata dia ibarat orang buta yang mencoba menuntun orang buta untuk masuk jurang akibat ketidak-tahuannya, karena kontrak yang diharuskan cuma dibuat hanya dengan pemilik lahan seperti halnya pemda juga melakukan yang serupa, apalagi tambak garam yang saat ini dikelola PT NATAGA RAIHAWU INDUSTRI bukan lagi tambak garam tapi sudah lahan kosong akibat sudah dibiarkan terbengkalai oleh pemda dan dengan kedatangan pt nri, menggunakan dana sendiri membuka dan membenahi untuk dikelola demi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sabu raijua.
"Jadi begini, kami memang tidak buat kontrak dengan pemda karena kami buat kontrak dengan pemilik lahan saja dan hal itu juga yang dilakukan pemda. Nah aturan darimana kami harus bikin kontrak dengan pemda ? Sedangkan yang kami kelola ini kan lahan kosong milik masyarakat. Jadi yang bilang kami harus bikin MoU dengan Pemda itu ibarat orang buta yang tidak tahu apa-apa tapi sok tahu lalu menuntun orang lain supaya sama-sama jatuh ke jurang. Karena pemda juga kan sekarang bikin kontrak dengan masyarakat sama seperti yang kami lakukan dan kalau ada yang bilang kami pakai aset milik pemda, itu sama sekali tidak benar karena saat kami datang, itu lahan sudah kosong, tidak ada apa-apalagi lalu kami benahi, kami beli geomembran sendiri dan kami kelola bahkan harusnya pemda itu berterimakasih sama kami karena kami sudah bantu mereka buka lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang seharusnya itu tugas mereka dan ini kan kalau masyarakat yang jeli melihat persoalan itu, sebenarnya sudah merupakan bagian dari kegagalan atau wanprestasi pemda ."Ungkap Marthen
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait