TMMD ke 119 Jembatani Asa Warga di Pedalaman Pulau Timor

Seth Besie
TMMD ke 119 Jembatani Asa Warga di Pedalaman Pulau Timor. Foto: istimewa

Oleh: Letkol Armed Laode Irwan Halim, Dandim 1618/TTU


KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Program TNI Manunggal Membangun Desa ke-119 kembali membidik wilayah perbatasan NTT dengan Timor Leste hususnya di wilayah pedalaman di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT yang belum tersentuh pembangunan. Salah satu bangunan sekolah reot jadi target pembangunannya

Bangunan sekolah reot itu adalah SMK Negeri Makun di Kecamatan Biboki Feotleu. Atap bangunan sederhana itu masih menggunakan daun gewang kemudian ditopang tiang dari kayu bulat serta dinding dari pelupuh bambu yang disusun dengan rapi.

Namun  saat musim hujan tiba seperti saat ini, para siswa di sekolah ini  terpaksa harus berhenti belajar  sebab tetesan hujan mengalir mealui celah-celah atap yang berlubang  mebuat mereka tidak nyaman saat menerima ilmu yang diajarkan oleh bapak dan ibu guru.


Suasana keceriaan emak emak saat membantu TNI membangun 5 ruang kelas untuk SMK Negeri Feotleu. Foto: istimewa

 

Lando Bukifan, satu dari 85 siswa SMK Negeri Feotleu di desa makun mengakui kerap kesulitan saat belajar dalam bangunan reot selain sering masuk hujan keselamatan mereka terancam karena atap bisa roboh kapan saja bila tertiup angin.

"Saat hujan tiba, kami tidak bisa belajar dengan baik karena air hujan menetes masuk dalam ruang kelas,"ungkap Lando.

Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMK N Feotleu, Vaustinus Man Paebesi.

"Sebelum adanya bantuan dari pemda melalui TNI, sekolah kami terbuat dari gewang, kalau musim panas KBM berjalan bagus tapI musim hujan menyedihkan,"Kisahnya.

Berangkat dari kondisi tersebut di atas, Kodim 1618/Timor Tengah Utara bersama pemerintah daerah setempat merasa terpanggil untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan para guru di Desa Makun

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa yang ke-119 yang digagas oleh Markas Besar TNI Angkatan Darat bangunan sekolah lama di Desa Makun kemudian dirobohkan.

Selanjutnya, sebanyak 150 prajurit tni diterjunkan untuk membangun kembali gedung sekolah dalam bentuk permanen dengan kapasitas 5 ruang kelas yang berukuran lebar 8 dan panjang 40 meter.

Dandim 1618/Timor Tengah Utara menyebut  penentuan sasaran ini sudah berdasarkan hasil kesepakatan dengan pemerintah daerah agar bisa menyelamatkan wajah pendidikan di batas negeri.

"Ada tiga item yang kami ajukan tetapi bapak Bupati minta kalau bisa sekolah saja, jadi pemilihan sasaran kali ini adalah hasil koordinasi dengan pemda TTU,"Ungkap Letkol Armed Laode Irwan Halim

Selama 30 hari, prajurit TNI mulai bergotong royong bersama masyarakat setempat bahu-membahu menyelesaikan pembangunan 5 ruang kelas mulai dari penggalian pondasi hingga tembok dan atap sejak tanggal 20 Februari 2024.

Tim Pengawasan dan Evaluasi yang berkunjung ke Lokasi TMMD tepatnya di Desa Makun mendapati ramainya masyarakat aktif dan bersatu dengan Parjurit TNI membangun sekolah tersebut.


Bangunan permanen SMK Negeri Feotleu di Desa Makun yang sudah selesai dibangun melalui Program TMMD ke-119. Foto: istimewa

 

"Berkaitan dengan TMMD, kita laksanakan di daerah yang sulit di kerjakan oleh pemda atau menggunakan rekanan atau pemborong sehingga dikerjakan oleh tni dan masyaraat,"ujar Ketua Tim Wasev TMMD ke-119, Mayjen TNI. Alvis Anwar.

Ia menambahkan, di samping membntu masyarakat bangun sasaran fisik yakni sekolah, tujuan yang lain adalah meningkatkan kemanunggalan TNI dengan masyarakat.

"Tujuan lain dalam TMMD adalah membangun kemanunggalan TNI dengan masyarakat,"tandasnya.

Bagi TNI, program ini adalah upaya TNI membangun wilayah-wilayah yang masih terpencil bahkan masih kurangnya akses pembangunan, di lain sisi, adanya unsur penghematan anggaran negara jika dibanding dengan menggunakan rekanan.

"Berkaitan dengan TMMD yang kita laksanakan di daerah yang suit dikerjakan oleh pemda atau menggunakan rekanan atau pemborong sehingga dikerjakan oleh TNI dan masyarakat,"pungkas Jenderal Bintang dua itu.

Sementara itu, Nikolaus Makun  salah satu warga Desa Makun mengaku selalu membantu TNI agar progres pembangunan cepat selesai lantaran cucunya saat ini sedang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

"Kami senang karena dulu bangunan sekolah masih darurat  tapi sekrang sudah baik sehingga kami rajin setiap hari bantu TNI supaya cepat selesai, agar anak cucu kami bisa sekolah sudah,"Harap Kakek Nikolaus.

Selama 30 hari, Pajurit TNI Kodim TTU dan prajurit lainnya dari Angakatan Udara dan Angkatan laut telah menorehkan cerita yang tak terlupakan bagi masyarakat pedalaman seperti di Desa Makun.

Melalui TMMD ke-119, TNI perlahan mengubah fasilitas pendidikan di pelosok negeri dari bangunan yang tidak layak menjadi bangunan permanen sekaligus menjadi jembatan asa bagi siswa terpencil agar para siswa dapat mengeyam pendidikan setara dengan daerah lainnya di indonesia.

Pengabdian TNI melalui TMMD sebagai bentuk pemerataan pembangunan di wilayah wilayah yang masih terpencil/terisolir bahkan belum tersentuh pembangunan akibat minimnya anggaran pemerintah daerah setempat.

 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network