"Simulasi ini juga bertujuan untuk mengevaluasi estimasi waktu pemungutan suara agar KPU dan jajaran ad hoc dapat mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kekurangan. Pemilih disabilitas di TPS 01 Desa Fatusene juga dilibatkan dalam simulasi ini untuk memastikan bahwa hak pilih mereka dapat diakses dengan baik,"ungkapnya.
Lukas berharap bahwa melalui simulasi ini, KPU dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu dipahami dan disampaikan kepada KPPS sebagai ujung tombak keberhasilan pemilu di tingkat TPS.
Simulasi ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kelancaran dan transparansi dalam proses pemungutan suara pada Pemilu 2024 di Kabupaten TTU.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait