Sering Absen Saat Diundang Ikut Debat, Kapasitas Gibran Dipertanyakan

Net/Sefnat Besie
Sering Absen Saat Diundang Ikut Debat, Kapasitas Gibran Dipertanyakan. Foto: istimewa

"Ketika dia tiba-tiba dia ke pentas nasional dengan kapasitas yang belum berpengalaman, itu bakal mengganggu elektabilitas. Sebetulnya Wali Kota Solo itu bukan Gibran. Dia hanya simbol, tapi yang kerja adalah pemerintah pusat. Banyak proyek-proyek pemerintah pusat di Solo untuk menaikan Gibran supaya terlihat pemimpin yang responsif," kata Agus.

Prabowo, kata Agus, juga setali tiga uang. Dalam sejumlah debat publik, Agus menilai mantan Danjen Kopassus itu lebih sering menampilkan gimmick politik ketimbang gagasan-gagasan konkret membangun negara.

"Mirip sekali dengan pemenangan Bong-bong Marcos di Filipina itu yang dilakukan untuk menarik pemilih pemula. Politik riang gembira itu lebih ditonjolkan agar tidak fokus pada gagasan dan visi-misi," kata Agus.

Bong-bong atau Ferdinand Romualdez Marcos ialah putra dari mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos. Berkuasa selama 21 tahun, Ferdinand menjalankan pemeritahan Filipina secara otoriter. Kemenangan Bong-bong pada pemilu diwarnai kampanye disinformasi masif di media sosial.

Editor : Sefnat Besie

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network