Modus Ancam tidak Naik Kelas, Guru Honorer Leluasa Cabuli 14 Siswi Sekolah Dasar

Arther Loupatty, Sefnat Besie
CA oknum guru honorer cabuli 14 siswi SD saat konfrensi pers oleh Polda Sulut. Foto: iNewsmanado/arther

MANADO, iNewsTTU.id -  CA, (29)  seorang guru honorer leluasa mencabuli 14 siswi berusia antara 9 tahun hingga 11 tahun yang bersekolah di sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

CA nekat lakukan hal itu setelah mengancam para siswi dengan tidak menaikan ke kelas berikutnya. 

Para siswi yang merasa dibawah ancaman akhirnya menuruti perintah sang guru honorer. 

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Pol Iis Kristian, didampingi oleh Kasubdit 4 Renakta AKBP Paulus Palamba dan Kepala Dinas PPPA Sulawesi Utara, Wanda Musu, menyampaikan pengungkapan kasus ini dalam konferensi pers di Balai Wartawan Polda Sulut pada Jumat (4/8/2023) siang.

Iis Kristian menjelaskan bahwa kasus ini pertama kali terungkap melalui informasi yang tersebar di media sosial dan diterima oleh Subdit 4 Renakta.

"Setelah mendapat informasi tersebut, Penyidik kemudian mendatangi sekolah tersebut dan membawa para korban untuk membuat Laporan Polisi di Polda Sulut. Selanjutnya, mereka diperiksa di Ruang Pelayanan Khusus Subdit 4 Renakta," kata Kombes Pol Iis Kristian.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan pemeriksaan medis hasil VIS (verifikasi insiden seksual), Penyidik berhasil menangkap terduga pelaku, seorang pria berusia 29 tahun dengan inisial CA.

"Penangkapan terduga pelaku CA dilakukan di rumahnya di Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, pada hari Rabu, 2 Agustus 2023. Selain itu, Penyidik Subdit 4 Renakta juga menyita bukti berupa SKEP Honorer milik terduga pelaku," tambah Kombes Pol Iis.

Dugaan modus operandi yang dilakukan oleh terduga pelaku terhadap sekitar 14 anak yang berusia antara 9 hingga 11 tahun ini adalah dengan cara membujuk dan mengancam mereka.

"Modus operandi terduga pelaku terhadap para muridnya antara lain mengancam bahwa mereka tidak akan dinaikkan kelas, dan beberapa korban juga dibujuk dengan memberikan uang," jelasnya.

Dugaan pencabulan terhadap anak-anak ini terjadi mulai bulan September 2022 hingga Juni 2023.

 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network