Buang Wanita Hamil Hidup-Hidup ke Laut, Vonis Mati menanti Dua Terdakwa

Erfan Erlin, Sefnat Besie
Buang Wanita Hamil Hidup-Hidup ke Laut, Vonis Mati menanti Dua Terdakwa (Foto: Shutterstock/Ilustrasi)

GUNUNGKIDUL, iNewsTTU.id - Dua Terdakwa pembunuh wanita hamil yang dilakukan dengan cara membuang wanita hamil ke laut dalam keadaan hidup-hidup menanti vonis mati yang dijatuhi Hakim.

Wanita hamil asal Purworejo Jawa Tengah yang mayatnya ditemukan mengambang di Pantai Ngrawe Gunungkidul akhirnya terungkap.

Pelakunya adalah Mahasiswa UNS Eko Ronggo Waskito (24) dan Agus Ariyono (36) divonis hukuman mati oleh majelis hakim pengadilan negeri (PN) Wonosari Gunungkidul.

Sidang putusan kasus pembunuhan RN (25), warga Purworejo, Jawa Tengah dilakukan Selasa (16/3/2023). Pembunuhan dengan membuang hidup-hidup di kawasan Pantai Kukup, Tanjungsari itu sendiri terjadi pada 15 November 2022.

Sidang kasus tersebut oleh Ketua Majelis Hakim, I Gede Adi Muliawan dan dua hakim anggota Iman Santoso, dan Aditya Widyatmoko, berlangsung ruang sidang Garuda kemarin (16/5/2023). Kedua pelaku divonis terpisah bergiliran.

Sidang vonis pertama dilakukan kepada terdakwa Agus Ariyono (36), dimulai pukul 12.15 WIB. Kemudian sidang terhadap pelaku utama yaitu Eko Ronggo Wakito dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Sidang sendiri berlangsung tidak terlalu lama.

 "Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana mati, menetapkan terdakwa tetap dalam tahanan," kata I Gede Adi Muliawan saat membacakan putusan dalam sidang waktu berbeda.

Putusan tersebut sesuai dengan tuntutan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam kasus ini. Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri Gunungkidul, menuntut mati kedua terdakwa kasus pembunuhan wanita tanpa busana di Pantai Ngrawe.

Majelis hakim memutuskan keduanya bersalah dan pantas dihukum mati karena terbukti melakukan kejahatan Pasal 340 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 80 ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.

Adapun, pertimbangan yang memberatkan keduanya menurut majelis hakim, yakni melakukan pembunuhan keji kepada RN dan bayinya. Selain melakukan perencanaan pembunuhan juga menjual barang-barang milik korban dan melarikan diri.

Usai sidang tersebut, keduanya tetap ditahan demi proses hukum lebih lanjut. Atas perbuatan mereka, kini vonis mati sedang menanti nyawa mereka.

 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network