VATIKAN, iNewsTTU.id - Paus Fransiskus membasuh kaki 12 pemuda dan pemudi, narapidana di penjara remaja di Roma, selama Misa Perjamuan Tuhan pada hari Kamis, (06/04/2023).
Paus memimpin Misa yang disiarkan langsung untuk lebih dari 80 narapidana, keluarga, staf, dan penjaga di kapel pusat penahanan remaja Casal del Marmo di pinggiran Kota Roma.
Dalam homili spontan, Fransiskus merenungkan makna pilihan Kristus untuk membasuh kaki murid-muridnya.
"Mencuci kaki adalah kebiasaan saat itu," ujarnya.
Dia mengatakan, bahwa Yesus melakukan perbuatan ini untuk membantu murid-muridnya lebih memahami apa yang akan terjadi keesokan harinya pada penyaliban-Nya.
"Pelajaran yang harus kita ambil dari ini adalah untuk saling membantu. Yesus, hari ini, dengan perayaan ini, ingin mengajari kita hal ini: keluhuran hati,” lanjutnya.
Paus Fransiskus, yang berada di rumah sakit selama tiga hari minggu lalu untuk pengobatan bronkitis, tiba di penjara dengan Fiat putih. Dia dibawa ke dalam kapel dengan kursi roda dan selama Misa dia kebanyakan tetap duduk.
Di akhir homilinya, Fransiskus mengatakan akan mengulangi gerakan membasuh kaki Yesus sebagai pengingat pelajaran untuk saling membantu.
"Hidup lebih indah seperti itu. Saat membasuh kaki, Saya berharap sampai di sana karena Saya tidak bisa berjalan dengan baik saat membasuh kaki, pikirkan: Yesus membasuh kaki saya, Yesus menyelamatkan saya," ungkapnya.
"Seseorang mungkin berpikir, 'tetapi saya mengalami kesulitan ini. Itu akan berlalu! Tuhan ada di samping Anda dan dia tidak akan pernah meninggalkan Anda, tidak akan pernah. Pikirkan ini," ungkapnya lebih lanjut.
Setelah homili, Paus Fransiskus berjalan dengan bantuan tongkat ke tempat 10 pemuda dan 2 pemudi duduk di panggung dekat altar.
Panggung memungkinkan Paus untuk membasuh dan mencium kaki mereka tanpa jatuh ke tanah seperti yang telah dilakukannya di tahun-tahun sebelumnya.
Misa Perjamuan Tuhan, yang dipersembahkan pada malam Kamis Putih, menandai penetapan Ekaristi dan Misa oleh Kristus.
Paus Fransiskus memberi tahu para narapidana muda bahwa Yesus tidak pernah terkejut dengan apa yang ada di dalam diri setiap orang, karena, katanya, Yesus juga sudah mengetahui kelemahan setiap orang.
"Dia (Yesus) tidak pernah takut, karena dia telah membayar hutang kita. Dia hanya ingin menemani kita, dia ingin menggandeng kita agar hidup tidak terlalu sulit bagi kita," paparnya.
Selama menjadi Paus — dan sebagai uskup sebelumnya, Fransiskus menjadikan tradisi rutin untuk merayakan Misa Kamis Putih bersama orang-orang yang dipenjara.
Misa Kamis Putih pertamanya sebagai Paus, hanya 15 hari setelah pemilihannya, juga dilakukan di penjara Casal del Marmo di pinggiran barat laut Roma.
"Kita sering melihat banyak hal buruk di masyarakat, dan kita berpikir, syukurlah saya tidak seperti itu. Kalau saya tidak seperti itu, itu karena anugrah Tuhan. Masing-masing dari kita bisa tersesat. Setiap dari kita," jelasnya.
Pusat penahanan remaja memiliki sekitar 50 anak muda berusia 14-25 tahun, dari berbagai negara dan dengan beragam etnis, latar belakang, dan agama.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait