KUPANG, iNewsTTU.id - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merealisasi belanja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terhitung bulan Januari hingga bulan Februari 2023 capai Rp1,13 triliun rupiah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT Kemenkeu, Catur Ariyanto Widodo pada Senin, (20/3/2023).
"Belanja Pemerintah Pusat untuk satuan kerja kementerian atau lembaga instansi vertikal di NTT telah terealisasikan sebesar Rp1,13 triliun hingga Februari 2023," katanya dilansir dari Antaranews.com.
Dari sisi pengelompokan berdasarkan fungsi, katanya, realisasi belanja terbesar sampai dengan Februari 2023 pada fungsi ekonomi mencapai 55,5 persen.
"Nilai belanja yang terealisasikan setara dengan 10,4 persen dari total alokasi sebesar Rp10,89 triliun," ujarnya.
Dalam pelaksanaan belanja kementerian atau lembaga, dijelaskan, diberlakukan kebijakan mekanisme pencadangan belanja yang diblokir sementara pada anggaran yang belum prioritas.
Hingga bulan Februari 2023 dana yang termasuk dalam automatic adjustmenkebijakan mekanisme pencadangan belanjat sebesar Rp493,6 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan Januari yang tercatat sebesar Rp496,3 miliar
Tujuannya, untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik, sehingga APBN mampu menahan berbagai gejolak tersebut.
"Jadi ini bukan merupakan pemotongan anggaran melainkan hanya pencadangan untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian yang ada," jelasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait