Salah satu caranya adalah dengan hibernasi. Proses hibernasi, yang juga dikenal sebagai mati suri, adalah keadaan fisiologis yang memungkinkan hewan bertahan dari kondisi buruk. Misalnya cuaca dingin yang ekstrem dan oksigen yang rendah.
Selama hibernasi, temperatur di badan akan sangat rendah. Begitu juga dengan metabolisme tubuh yang berjalan pelan. Hal itu membuat tubuh berada dalam mode pemeliharaan. Minimal untuk tetap hidup sambil mencegah terjadinya atrofi.
Hibernasi hanya bisa ditemukan di beberapa hewan-hewan berdarah panas dan sebagian mamalia. Namun tidak ada pada primata. Apalagi pada manusia.
Proses itulah yang coba diterapkan ilmuwan di SIAT kepada manusia saat ingin menjelajah luar angkasa.
Para ilmuwan kemudian mempelajari hasilnya menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional, perubahan perilaku, serta perubahan fisiologis dan biokimia. Hasilnya upaya itu bisa memberikan efek hipotermia pada primata berdasarka manipulasi saraf.
"Dengan meningkatnya upaya untuk penerbangan luar angkasa yang lebih jauh lagi, model monyet hipotermia ini merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan panjang menuju hibernasi buatan," ujar Wang Hong dari SIAT.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait