KUPANG,Inews.TTU.id-- Kemarahan Gubernur ini diluapkan saat Viktor Laiskodat menerima data kemiskinan dari Pemda Kabupaten Lembata, yang datanya tidak sesuai dengan kondisi riil.
Dari 141.000 penduduk Lembata, disajikan data kemiskinan 26,21 persen atau 38.000 dan data kemiskinan ekstrem 14,68 persen dari total kemiskinan 38.000 lebih yakni sebanyak 21.029.
Menurut Viktor ini penyajian data yang jelas-jelas telah menipu dirinya dan penjabat bupati yang baru datang. "Data riil harus masuk, Kemiskinan boleh tinggi yang penting riil supaya bisa diintervensi," tegasnya.
"Martabat kita itu, anak cucu ketika ke Jakarta, Surabaya, Denpasar, Sulawesi, Sumatra kalau ditanya dari mana jawab Lembata. NTT ya?mereka jawab oh ia provinsi miskin ya karena kita nipu. Kalau miskin benar kita kerjakan dan kerja sungguh. Jangan hormat saya.
Yang penting tanggung jawab gubernur bereskan semuanya," tegasnya.
Karena itu, Viktor Laiskodat meminta agar penyajian data kemiskinan jangan lagi tipu-tipu karena dengan data riil.
"Gubernur sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, bisa mendesain program dengan baik. Tetapi, jika datanya palsu, sehebat apapun bekerja, akan palsu semuanya," ujar Viktor Laiskodat.
Dalam dialog bersama para Kepala desa, camat dan unsur Forkompinda di kabupaten Lembata, Gubernur NTT menginstruksikan agar pemerintah kabupaten Lembata hingga perangkat desa dalam jangka waktu satu Minggu kedepan mulai merumuskan luas lahan disetiap wilayah untuk mendapatkan intervensi dari pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah pusat dalam pengembangan produktifitas pertanian khsusnya pada komoditas Kelor, Jagung dan Sorgum.
Sesuai agenda Gubernur NTT akan melakukan kunjungan kerja dibeberapa kabupaten sedaratan Pulau Flores mulai hari ini Jumat 9 hingga 12 September 2022. Kabupaten yang akan dikunjungi yaitu Kabupaten Lembata, Flores Timur, Kabupaten SIKKA dan Kabupaten Ende.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait