KEFAMENANU, iNews.id--Pagi itu, hari cerah. Lalu-lalang kendaraan di ruas jalan simpang tiga El-Tari, Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT pukul 08. 45 Wita waktu itu tampak terhambat. Tepat di tengah jalan, tiga orang polisi lalu-lintas sedang mengayun-ayunkan tangannya. Mereka berusaha mengalihkan jalur kendaraan menuju ke jalur jalan depan Kantor Bupati TTU.
Tak jauh dari para polisi itu, seorang petugas PT. Jasa Raharja Kabupaten Timor Tengah Utara sedang berdiri mengetik sesuatu pada handphone selulernya sembari mengamati lokasi sekitar dan berbincang dengan Kanit Lakalantas Polres TTU.
Entah apa yang terjadi. Ratusan pasang mata yang berada di tepi pertigaan itu terlihat menunjukkan tatapan iba. Mereka berdecak sembari memperlihatkan wajah muram pada, Jumat, 22 Juli 2022 waktu itu.
Beberapa warga yang sedang berdiri itu, terlihat berbincang serius dengan raut wajah ketakutan sambil menunjuk-nunjuk ke jalan seolah-olah ada sebuah peristiwa tragis.
Puing-puing bodi kendaraan roda dua masih berceceran di atas jalan. Di antara kaki warga yang sedang menonton, penulis melihat sesosok tubuh tergeletak di tepi jalan tak jauh dari Traffic light.
Di samping sosok tubuh berjenis kelamin perempuan yang pada mulanya belum diketahui identitasnya ini terlihat sebuah helm yang tampak rusak. Bercak darah terlihat berceceran di jalan. Diduga helm ini milik wanita tersebut. Kepala wanita yang belakangan diketahui berdomisili di Provinsi Bali ini ditutupi dengan sweeter berwarna hijau.
"Kaka nona ini sudah meninggal. Dia kena gilas mobil tangki," ujar seorang perempuan paruh baya yang tak diketahui namanya dengan wajah pucat.
Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian terlihat mengevakuasi jenazah tersebut ke dalam kantong jenazah lalu digotong ke dalam mobil lalu diantar ke RSUD Kefamenanu.
"Ini gara-gara kita tidak hati-hati," celetuk seorang pria di antara kerumunan warga yang mulai bubar dari TKP.
Penulis berusaha mendekati beberapa orang untuk mengetahui identitas korban serta Kronologi kejadian kecelakaan lalu-lintas ini.
Korban yang belakangan diketahui bernama Komalawati, warga yang berdomisili di Perum Greenlot Sambada No.5 BR. Dukuh Pandean, Desa Munggu, Kecamatan Megwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali ini berpulang kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa sesaat setelah sepeda motor yang ditumpanginya bersama kekasihnya (WNA) Williem Nicolaas terlibat tabrakan dengan satu unit mobil tangki.
Mentari merangsek perlahan ke atas ubun-ubun. Puncak musim kemarau di Pulau Timor benar-benar terasa. Pasca dilakukan olah TKP, arus lalu-lintas berangsur normal.
Perwakilan PT Jasa Raharja Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Rahmadoni, S. Kom saat ditemui penulis belum lama ini mengatakan, PT Jasa Raharja mempunyai tanggung jawab untuk memberikan santunan kematian kepada ahli waris korban lakalantas tersebut.
PT Jasa Raharja telah melakukan penelusuran terhadap keluarga korban beberapa waktu setelah kecelakaan itu dan telah menentukan anak korban untuk menerima santunan tersebut. Pasalnya, korban telah bercerai dengan suaminya.
Para petugas PT Jasa Raharja disetiap wilayah akan mengetahui peristiwa lakalantas melalui aplikasi JRCare. Aplikasi ini terintegrasi dengan setiap laporan yang disampaikan pihak Polisi Lalu-lintas.
Setiap notifikasi yang masuk ke aplikasi tersebut akan langsung ditindaklanjuti oleh para Petugas PT Jasa Raharja.
Setelah informasi itu terinput ke dalam sistem, para petugas langsung memonitor data tersebut. Apabila ada korban meninggal dunia, PT Jasa Raharja langsung bergegas ke rumah duka dan meminta pihak keluarga menyiapkan administrasi untuk kemudian diberikan santunan kepada ahli waris.
PT Jasa Raharja selalu memberikan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran akan keselamatan lalu-lintas ketika mengunjungi keluarga korban serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Pemasangan banner dan baliho-baliho di pinggir jalan umum dan fasilitas-fasilitas umum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sosialisasi itu sendiri.
Pria asal Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur ini kembali mengingatkan semua masyarakat untuk selalu berhati-hati saat mengendarai kendaraan serta rajin membayar pajak kendaraan. Karena menjaga keselamatan diri secara tidak langsung juga menjaga keselamatan orang lain.
Fajar kian menyingsing ke ufuk barat dan kami pun mengakhiri diskusi kami tentang peran PT Jasa Raharja di tengah masyarakat untuk menyadarkan dan menolong mereka.
PT Jasa Raharja kian menjelma laksana "Oase di Padang Gurun". Memikul beban mereka yang terluka dan mencerahkan mereka yang "buta".
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait