get app
inews
Aa Text
Read Next : Diterpa Isu Panas, Koperasi Simpan Pinjam di NTT Beri Klarifikasi dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Misteri Kematian Aktivis Penolak Proyek Geotermal di Flores, Publik Desak Polisi Usut Tuntas

Rabu, 10 September 2025 | 11:47 WIB
header img
Kasus kematian Vian Ruma (30), aktivis muda yang vokal menolak proyek geotermal di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menimbulkan tanda tanya besar. Foto istimewa

NAGEKEO, iNewsTTU.id – Kasus kematian Vian Ruma (30), aktivis muda yang vokal menolak proyek geotermal di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menimbulkan tanda tanya besar. Vian ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di sebuah pondok kebun di Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Jumat (5/9/2025).

Saat ditemukan, jasadnya sudah membusuk. Tali sepatu melilit leher korban, sementara kedua kakinya masih menyentuh lantai bambu pondok. Di sekitar lokasi, terdapat tas, sepatu, dan telepon genggam miliknya, serta sepeda motor yang terparkir tidak jauh dari pondok.

Keluarga menilai kematian Vian tidak wajar. Mereka menduga ia lebih dulu dibunuh lalu digantung untuk menghilangkan jejak. Karena itu, keluarga meminta kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini. Jenazah Vian sudah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Ngera, Kecamatan Keo Tengah, Sabtu (6/9/2025).

Kematian aktivis lingkungan ini langsung memantik reaksi publik. Mahasiswa dan masyarakat Nagekeo mendesak Polda NTT mengusut kasus secara transparan. Mereka menolak spekulasi liar yang bisa menyesatkan opini masyarakat.

“Kasus ini tidak bisa dipandang remeh. Vian dikenal sebagai sosok kritis yang berani menolak proyek geotermal. Kematian ini harus diusut agar terang benderang,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dalam aksi solidaritas.

Dukungan juga datang dari Senayan. Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menyampaikan keprihatinannya. Ia menegaskan kasus ini bukan hanya soal hilangnya nyawa seorang aktivis, tetapi juga soal perlindungan terhadap masyarakat lokal.

“Tidak boleh ada praktik intimidasi, kekerasan, atau kriminalisasi terhadap suara masyarakat yang kritis terhadap proyek strategis,” kata Daniel, Rabu (10/9/2025).

Politisi dari Dapil Kalimantan Barat I itu mendesak pemerintah pusat, aparat penegak hukum, dan Pemda NTT segera mengusut kasus Vian secara transparan agar tidak menimbulkan spekulasi. Ia juga menekankan pentingnya dialog terbuka dalam pembangunan energi, termasuk proyek geotermal, agar masyarakat tidak merasa dimarjinalkan.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut