PDAM Tirta Cendana Bidik Perluasan Layanan, Cari Sumber Air Baru di Gunung Mutis

KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Cendana Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, (NTT) tengah gencar melakukan upaya peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat.
Hari ini, Jumat (11/7/2025), jajaran direksi dan dewan pengawas PDAM melakukan peninjauan sekaligus pembersihan sumber mata air Oelni'anin di Gunung Mutis, yang selama ini menjadi andalan utama pasokan air.
Direktur PDAM Tirta Cendana TTU, Rudolfus Manlea, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengecek kapasitas air dan melakukan pembersihan sumber, demi memperlancar pelayanan kepada pelanggan.
"Ini dalam rangka untuk memperlancar atau supaya pelayanan ke pelanggan lebih lancar," kata Rudolfus di sumber air Mutis, Jumat, 11/7/2025.
Rudolfus Manlea mengungkapkan bahwa PDAM sedang merencanakan pencarian sumber air baru, yang tetap berasal dari kawasan Gunung Mutis.
Hal ini menjadi prioritas mengingat cakupan wilayah pelayanan PDAM TTU saat ini masih sangat kecil, hanya melayani 5.389 pelanggan dengan debit air yang terbatas.
"Memang saat ini cakupan wilayah pelayanan untuk PDAM TTU masih sangat kecil, karena memang sumber air yang digunakan saat ini debitnya masih sangat kecil," jelas Rudolfus.
Ia menambahkan, PDAM sedang mengkaji sumber air besar di lokasi bernama Oel sensene untuk dapat menjangkau minimal 80 persen masyarakat di TTU. Kajian dan persiapan mendalam tengah digodok untuk mewujudkan target tersebut.
Mengenai kondisi jaringan perpipaan yang selama ini digunakan untuk menyalurkan air bersih ke wilayah kota Kefamenanu, Rudolfus menyatakan bahwa pipa transmisi (8 inch) dan pipa distribusi saat ini masih dalam kondisi baik.
"Saat ini PDAM teruss lakukan pemeliharaan rutin untuk mengantisipasi kebocoran yang tidak terduga,"tegasnya.
Sementara itu, Dewan Pengawas (Dewas) PDAM, Yohanis Sanak, menyoroti dua aspek penting yakni kuantitas cakupan pelayanan dan kualitas air bersih. Setelah meninjau langsung sumber air di Mutis dan Oelnianin, ia melihat potensi besar yang mesti dimaksimalkan.
"Hari ini kita lihat sumber air, dua sumber ya, ada Mutis dan ada Oelnianin, ternyata begitu besar ya. Kita sudah ada di TTS, ada di TTU, dan saya kira ini potensi yang besar, mesti kita maksimalkan," ujar Yohanis.
Yohanis menekankan bahwa cakupan layanan saat ini baru sekitar 21 persen dari total wilayah kota. Oleh karena itu, ia mendorong PDAM untuk mencari dana demi memperluas cakupan layanan.
Terkait kualitas, Yohanis mengusulkan agar ada instalasi penyaringan sebelum air masuk ke bak penampungan (bronkap).
"Saya bilang, ini kalau bisa ada instalasi penyaringan sebelum masuk ke bronkap," tegasnya.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban pembersihan bak reservoir induk di Mnesatbatan yang berukuran panjang 15 meter, lebar 15 meter, dan tinggi 22 meter, serta reservoir lainnya di Oelneke, Kensulat, Airbak, Tunbakun, dan Bukit 10 serta di kilometer 9.
Dalam rombongan yang membersihkan bronkap induk di puncak Mutis Oelnianin turut serta Direktur PDAM, Dewan Pengawas, Kabag Teknik, sejumlah staf PDAM, serta penjaga sumber air dan tua adat setempat, Donatus Nesi.
Editor : Sefnat Besie