get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Lansia di Banopo TTU Terima paket Sembako Gratis

Suryanto Ranginnangin Edukasi Petani Banopo TTU Membuat POC dari Bahan Lokal

Sabtu, 03 Mei 2025 | 20:01 WIB
header img
Proses pembuatan Pupuk Organik Cair yang dipandu oleh Suryanto di Kebun Kelompok Tani Sehati banopo binaan Ordo Fransiskan. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat Besie


KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Kekhawatiran akan dampak buruk pupuk kimia yang mengurangi kesuburan tanah mendorong Kelompok Tani Sehati Banopo di Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), mencari solusi alternatif. Sebanyak 45 petani anggota kelompok ini mendapatkan edukasi langsung dari pegiat pertanian organik asal Medan, Suryanto Ranginnangin, Sabtu (3/5/2025).

Suryanto, yang juga pendiri komunitas Sahabat Alam Petani Organik (SAPO), hadir untuk memberikan pelatihan dan contoh praktik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) kepada para petani. Di hadapan anggota kelompok tani, Suryanto memaparkan langkah-langkah pembuatan POC yang memanfaatkan limbah buah-buahan dan ikan.

Proses pembuatan POC "hormon buah" ini dimulai dengan pemilihan bahan baku berupa jeruk, ketimun, kacang panjang, pepaya, nanas, pisang, dan belimbing yang sudah tidak layak konsumsi. Bahan-bahan tersebut kemudian direndam dalam cairan eco enzyme selama beberapa menit sebelum dihaluskan menggunakan mesin penggiling.

Selanjutnya, buah-buahan yang telah dihaluskan dicampur sesuai takaran masing-masing (2-4 kg) dan dimasukkan ke dalam tiga drum. Bahan lain yang ditambahkan adalah ikan busuk, gula merah, cairan eco enzyme, ragi tape, dan tepung beras secukupnya. Campuran ini kemudian ditutup rapat dan difermentasi selama 100 hari sebelum dapat digunakan.

Selain POC hormon buah, Suryanto juga mengajarkan cara membuat fermentasi asam amino yang berfungsi untuk memperkuat akar tanaman. Bahan yang digunakan adalah ikan busuk, eco enzyme, dan buah-buahan yang telah dihaluskan. Namun, POC jenis ini membutuhkan waktu fermentasi yang lebih lama, yakni enam bulan, sebelum siap diaplikasikan.

"Dua jenis pupuk ini, POC Hormon buah dan Asam Amino di toko cukup mahal, mulai Rp100 ribu hingga Rp175 ibu perliter, padahal petani bisa buat sendiri seperti saat ini, kami berharap peserta yang hadir dapat membuat untuk kebutuhan pertanian,"Harapnya.

Frater Herman Tugas Ginting OFM Conventual, yang turut hadir dalam pelatihan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 3 hingga 7 Mei 2025. Pelatihan ini tidak hanya diperuntukkan bagi anggota Kelompok Tani Sehati Banopo, tetapi juga terbuka bagi seluruh kelompok tani di Kabupaten TTU.

Frater Herman Tugas Ginting yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten TTU menyambut baik inisiatif ini dan berjanji akan menyebarluaskan ilmu baru ini kepada seluruh petani di wilayahnya.

Pelatihan ini juga menarik perhatian berbagai kalangan. Selain petani, sejumlah suster, frater, dan pastor yang tergabung dalam kelompok Info GPIC Fransiskan, yang memiliki misi pelestarian lingkungan hidup, juga turut hadir.

Dukungan lain juga datang dari Ibu Merry Ang, seorang warga Kupang NTT yang kini berdomisili di Meksiko. Ibu Merry bahkan secara khusus menghadiri langsung proses pembuatan POC hingga selesai dan berkontribusi langsung untuk para petani demi memajukan para petani khususnya di Dusun Banopo.

Antusiasme para petani dan berbagai pihak menunjukkan kesadaran akan pentingnya pertanian organik sebagai solusi untuk menjaga kesuburan tanah dan menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.

 

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut